RMOL. Partai Hanura secara tegas menyatakan menolak ajakan Partai Demokrat untuk berkoalisi. Sebab, orientasi partai yang dikomandoi Wiranto itu melakukan persiapan Pemilu 2014.
“Saya tidak tahu apakah benar ada ajakan kolisi itu. Tapi kalau benar ada, kami lebih baik di luar pemerintah saja,†kata Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy ChrisÂnandi, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, Partai DeÂmoÂkrat telah menawarkan seÂbuah formasi koalisi baru di parlemen kepada Partai Hanura dan Partai Gerindra. Kabarnya, draf tawaÂran pun sudah dilayangÂkan. Namun sejauh ini kedua parpol tersebut masih menolak.
Yuddy Chrisnandi selanjutnya mengatakan, semua kader Partai Hanura hendaknya tidak biÂngung dengan ajakan itu. Sikap partai sudah jelas, hingga Pemilu 2014, Partai Hanura tetap berada di luar pemerintah.
“Kader-kader Partai Hanura nggak perlu bingung bila benar ada ajakan koalisi. Kami tidak mungkin berkoalisi dengan peÂmerintah SBY-Boediono,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Partai Hanura menolak untuk bergabung atau koalisi dengan Partai Demokrat. Hendaknya, ini menjadi pedoman kader-kader Hanura agar tidak bingung.
Apa tak ingin jabatan menÂteri?
Partai Hanura tidak tergiur pada iming-iming jabatan menÂteri untuk masuk di dalam kabinet.
Kenapa tidak mau?
Partai Hanura nggak mau maÂsuk ke dalam formasi koalisi baru tersebut, meskipun ditaÂwari poÂsisi jabatan menteri di kabinet sekarang yang katanya akan diÂlakukan reshuffle. Anggap saja ini sebagai sebuah rumor yang kuat dan berkemÂbang di parleÂmen.
Anda menilai kabar ini haÂnya rumor belaka?
Ini hanya rumor saja. Supaya rumor ini tidak menimbulkan spekulasi-spekulasi yang lebih luas dan tidak membuat keÂbingungan terhadap kader-kader Partai Hanura, sekali lagi kami tidak ingin rumor ini akan beraÂkibat atau persepsi negatif dari masyarakat yang selama ini berÂsimpati kepada Partai Hanura.
Bagaimana sikap Wiranto?
Saya ngomong seperti itu atas arahan beliau. Maka saya selaku Ketua DPP Partai HaÂnura meneÂgaskan, posisi poliÂtik Partai Hanura di parlemen dan di luar perlemen sebagai oposisi moÂderat.
Maksud dari oposisi moderat ini, Partai Hanura akan selalu besikap kritis dan bahkan cendeÂrung berhadapan dengan pemeÂrintah apabila kebijakan-keÂbiÂjakan pemerintah tidak meÂngunÂtungkan atau tidak bermanÂfaat bagi rakyat banyak.
Tapi, Partai Hanura menduÂkung kebijakan pemerintah yang pro rakyat kan?
Ya dong. Partai Hanura tidak segan-segan memberikan dukuÂngan kepada kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro rakyat. Itulah oposisi moderat.
Jika Partai Hanura masuk dalam koalisi instrument berÂsama Partai Demokrat, maka akan meÂngikat Hanura untuk membenarÂkan baik dan burukÂnya kebijakan pemerintah.
Hanura merasa terbelenggu jika masuk dalam koalisi?
Ya, tentu. Jika kami masuk dalam formasi koalisi baru ini akan membuat Partai Hanura terbelenggu untuk bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.
Apakah karena pemerintah SBY-Boediono tinggal dua taÂhun lagi, sehingga Hanura meÂnolak koalisi?
Partai Hanura ini lebih melihat pada kepentingan jangka panÂjang, mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat sebesar-besarnya melalui
Pemilu Legislatif 2014, meskiÂpun penuh tantangan dan tidak mudah. Kami akui Pemilu 2014 memang berat.
Penolakan ini sudah menjadi keputusan final?
Saya perlu menyampaikan, ini sebagai keputusan politik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Hanura untuk diikuti dan menjadi pedoman kader-kader Partai Hanura.
Saya menghimbau agar kader-kader Partai Hanura jangan sampai bingung. Sikap Hanura ini tidak berkoalisi. Kita sebagai partai oposisi moderat.
Apakah untuk pemilu 2014 ada rencana koalisi?
Tahun 2014 kan tidak lama lagi. Maka bersabarlah untuk berkoalisi dengan Partai Hanura. Kami akan bergabung dengan pemerintahan setelah tahun 2014 nanti. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: