Pansus RUU Pemilu bersama pimpinan fraksi dan DPR akan kembali menggelar rapat konsultasi pada besok pagi, pukul 09.00 sebelum Sidang Paripurna digelar.
Hal ini untuk mencari titik temu terhadap tiga persoalan krusial dalam RUU tersebut, yang sampai sekarang antar fraksi belum bersepakat. Tiga persoalan itu adalah masalah besaran ambang batas masuk parlemen, sistem pemilu, dan model penghitungan suara.
Bila memang tidak ditemukan kata sepakat untuk tiga persoalan itu, maka akan digelar voting.
"Dan kelihatannya memang tidak bisa dihindari, besok kalau sampai jam 9 pagi tidak ada kemajuan kompromi, negosiasi atau penyamaan persepsi, maka pengambilan keputusan tidak bisa dihindarkan," kata Wakil Ketua DPR Pramono kepada di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (10/4).
Tentang apakah voting itu akan digelar secara paket atau secara parsial, fraksi masih terbelah. Sebanyak tujuh dari sembilan fraksi mengingkinkan voting secara paket. Sedangkan dua fraksi lainnya, Golkar dan Demokrat ngotot secara parsial.
"Melihat hal itu rasanya sulit untuk dijembatani perbedaan itu. Tapi kami pimpinan partai juga mencoba untuk turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Sebab jika yang ada hanya ego dan kepentingan partai, rasanya untuk musyawarah mufakat untuk RUU Pemilu ini sulit dilakukan," aku mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini.
Besok siapa yang akan memimpin Rapat Paripurna?
"Belum tahu. Tapi kalau yang berat-berat biasanya, kalau nggak saya, ya Pak Marzuki," tandasnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: