RMOL. Pemerintah berharap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mulai 1 April 2012. Kenaikan yang diajukan Rp 1.500 per liter. Tapi DPR belum bersikap atas usulan pemerintah itu.
Yang jelas dalam APBN PeÂrubahan (APBN-P) 2012 peÂmeÂrintah tetap tidak diperÂboÂlehÂkan meÂnaikkan harga BBM.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) WiÂdjaÂjono Partowidagdo menjelaskan, deÂngan melambungnya harga miÂnyak dunia berpengaruh kepada keÂbijakan fiskal Indonesia. KeÂnaikan harga BBM bersubsidi saÂlah satu solusi mengatasinya.
â€Waktu kita tawarkan opsi pembatasan BBM, banyak yang protes. Makanya kenaikan harga BBM ini solusi lainnya,†kata Widjajono Partowidagdo kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, keÂmarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Opsi apa lagi yang ditaÂwarÂkan pemerintah?
Sekarang ini kenaikan harga BBM. Ada dua usulan yang kami sodorkan. Pertama, harga BBM berÂsubsidi naik Rp 1.500 per liter. KeÂdua, pemerintah mengusulkan subÂsidi BBM dipatok Rp 2.000 per liter. Kalau harga premium Rp 9.000, berarti di eceran Rp 7.000.
Dengan cara ini, pemerintah nggak pusing berapapun harga BBM karena subsidi tetap Rp 2.000.
Kalau DPR setuju kenaikan harga BBM bersubsidi, berarti harus merubah APBN 2012 ?
Ya dong. Makanya APBN-P haÂrus segera diajukan. Kalau tidak salah hari ini (kemarin) mau diajukan, sehingga dalam waktu sebulan sudah ada hasilnya.
Makanya 1 April 2012 rencana kenaikan harga BBM ini bisa teÂrealisasi bila DPR setuju. Intinya keÂnaikan harga BBM ini terjadi jika sudah ada APBN-P.
Jika BBM bersubsidi diÂnaikÂkan Rp 1.500, bisa menghemat angÂÂgaran berapa?
Jumlahnya sangat besar. Bisa menghemat sekitar Rp 31 triliun per tahun.
Nanti uang itu digunakan unÂtuk apa?
Banyak sekali. Kami meÂngÂusahakan penghematan anggaran ini digunakan untuk hal-hal yang berÂmanfaat bagi masyarakat.
Misalnya apa saja, jangan-jangan malah nggak jelas pengÂguÂnaannya?
Bisa untuk memperbaiki transÂportasi umum, membangun infraÂstruktur bahan bakar gas, memÂberi subsidi kepada angkutan umum untuk konversi dari BBM ke BBG serta memberi bantuan terÂhadap rakyat miskin.
Bukankah bantuan kepada rakyat miskin atas konvensasi keÂnaikan harga BBM tidak sigÂnifikan selama ini?
Sebenarnya, orang miskin ini tidak terlalu protes. Tapi mereka tidak ingin anaknya menjadi misÂkin.
Makanya dana tersebut bisa bentuk beasiswa anak-anak misÂkin agar semuanya bisa sekolah.
Kalau harga BBM naik, pasti sembako, ongkos transportasi, dan kebutuhan lainnya pasti naik, bukankah ini mencekik rakyat?
Makanya pemerintah akan mengÂgunakan dana dari pengÂheÂmatan anggaran ini untuk rakyat. Kami sedang memformulasikan jumÂlah besaran dan mekanisme Bantuan Langsung Tunai (BLT) seÂbagai konsekuensi kenaikan harga BBM subsidi.
BLT ini akan diberikan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah yang membutuhkan. SeÂmuaÂnya sedang disiapkan. KomÂpensasi ini kita berikan agar maÂsyarakat tidak merasa berat deÂngan kenaikan harga BBM.
Berapa BLT itu, jangan-jaÂngan sama seperti sebelumÂnya?
Sedang dibahas. BLT itu keÂmungÂkinan akan diberikan seÂlama delapan bulan kepada maÂsyarakat.
Tidak. Para pejabat ini tetap dikenakan pembatasan BBM berÂsÂubsidi. Cakupan pejabat ini yakÂni pejabat pusat, daerah, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah.
Saya justru berharap agar pinÂdah ke transportasi umum, seÂhingga penggunaan BBM berÂsubsidi bisa berkurang. Selain itu, para pejabat ini bisa pindah ke Bahan Bakar Gas.
Memakai BBG dinilai ribet karena harus memasang conÂverter kit?
Ya. Memang sedikit ribet. Tapi kalu mau, semua bisa dilakukan. Bahkan mobil pribadi saya sudah dipasang alat penghematan BBM yang menghemat hingga 30 perÂsen. Kadang-kadang saya naik bus way. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: