Pada 2014, Elektabilitas JK akan Dikalahkan Aburizal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 24 Februari 2012, 11:19 WIB
Pada 2014, Elektabilitas JK akan Dikalahkan Aburizal
aburizal bakrie/ist
rmol news logo Elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie masih di bawah pendahulunya, Jusuf Kalla. Hal itu setidaknya berdasarkan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis kemarin.

Tapi, fakta itu tidak mengejutkan elit partai berlambang beringin tersebut.

"Pak Ical baru menjadi Ketua Umum Golkar pada tahun 2009 dan posisi politik sebelumnya hanya menteri. Dengan demikian bisa dianggap sudah pasti lebih populer Pak JK," ungkap Ketua DPP Partai Golkar Hajrianto Y Thohari kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

Namun, dia yakin, pada tahun 2014 mendatang, elektabilitas pengusaha yang akrab disapa Ical itu bisa melampaui JK. Syaratnya, Ical bisa tampil dengan cerdik sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Yang saya maksud secara lebih cerdik itu (Ical) mampu membaca aspirasi rakyat sekarang ini. Terutama aspirasi terhadap sosok kepemimpinan nasional yang akan datang. Dan kemudian Pak Ical menyesuaikan dengan sosok yang diingatkan publik itu," jelasnya.

Aspirasi nomor satu yang diinginkan publik saat ini adalah hadirnya sosok yang tegas terhadap korupsi. Menurutnya, itu aspirasi paling besar yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. "Tinggal apakah langkah-langkah Pak Ical itu sejalan dengan aspirasi rakyat," imbuhnya.

Menurutnya, terkait dengan harapan publik akan hadirnya sosok anti korupsi, Ical harus tampil secara terbuka bahwa dia adalah tokoh anti korusi. Setelah itu melakukan langkah nyata. "Pak Ical tidak boleh memberikan toleransi kepada mereka yang diduga korupsi berada dekat dengan dirinya," beber Wakil Ketua MPR ini.

Aspirasi kedua masyarakat Indonesia saat ini adalah kebutuhan akan dunia usaha. Diakuinya, dalam hal ini Aburizal Bakrie sudah menunjukkan keberpihakannya lewat gerakan bersama bangkit usaha kecil.

"Pak Ical harus mengambil jalan konkret. (Tapi) itu (kepedulian terhadap usaha kecil) sudah dimulai. Tinggal nomor satu (tegas terhadap korupsi yang harus ditunjukkan Ical). Pak Ical harus betul sikapnya pada anti korupsi. Tidak ada kompromi," demikian Hajrianto. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA