RMOL. Kerusuhan disertai pembakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Bali, sungguh memalukan. Tapi tidak ada narapidana melarikan diri.
“Yang pertama saya tanya adaÂlah bagaimana dengan naraÂpiÂdana (napi). Sebanyak 1.015 napi penghuni Lapas, tidak ada yang meÂlarikan diri,†ujar Dirjen PeÂmaÂsyarakatan Kemenkumham, Sihabuddin, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Lapas Kerobokan, Selasa (21/2) pukul 23.00 WITA, terjadi kerusuhan diserta pembakaran. Kemudian Rabu (22/2) pagi, Sihabuddin berangkat ke Bali meninjau lokasi.
“Saat melakukan kunjungan, kantor Lapas dibakar habis dan semua dokumen habis terbakar,†ucapÂnya.
Siapa di balik kerusuhan itu?
Peristiwa itu lanÂjutÂan dari keÂjaÂdian hari Minggu lalu. PeÂnuÂsukan salah seorang napi oleh napi lain. Dari laporan yang saya terÂima, penusukan itu terjadi kaÂrena permasalahan utang piÂutang. Kemudian berkembang menÂjadi kerusuhan.
Apa instruksi Menkumham kepada Anda?
Supaya menangani masalah ini sampai tuntas. Sekarang kami seÂdang koordinasi meÂlaÂkukan langÂkah-langkah perÂbaikÂan. Besok (hari ini, red) kami akan melaÂkukan rapat dengan KaÂpolda Bali dan beberapa jajarÂan.
Kami belum menentukan langÂkah-langkah yang lebih efekÂtif. Ini masih tahap koordinasi saja.
Saat saya melihat keadaan di Lapas, kebetulan Pak Kapolda ada di sini. Beliau terlihat capek kaÂrena dari semalam menangani masalah ini.
Bagaimana laporan dari KeÂpala Lapas?
Saat kejadian Selasa malam, Kepala Lapas sedang rapat kerja di Jakarta. Baru tadi pagi (keÂmarin, red) berangkat kembali ke Bali.
Apa benar kerusuhan itu kaÂreÂna over capacity?
Masalah itu kan sudah jadi isu nasional. Banyak Lapas kita meÂngÂalami over capacity. Namun di beberapa daerah yang mengalami over capacity tidak ada masalah seÂÂperti itu.
Misalnya, DKI JaÂkarÂta kan terkendali. Ini berarti ada soÂmeÂthing wrong di sana.
Apa itu?
Merujuk info yang belum saya gali lebih dalam, ini karena maÂsalah utang piutang.
Itulah menÂjadi pemantiknya, yaitu utang yang tidak dibayar, laÂlu ribut.
Kabarnya ada diskriminasi kepada napi dari petugas LaÂpas, apa benar begitu?
Itu kan menurut versi para naÂraÂpidana. Kami tampung semua panÂdapat mereka kok. Tapi tunÂjukÂkan di mana letak disÂkriÂminasi itu.
Nanti kami evaluasi dan teÂluÂsuri, apa benar ada disÂkriÂmiÂnasi. Tidak bisa kami langsung meÂnerima begitu saja pendapat terÂsebut.
Apa mau memperluas Lapas Kerobokan untuk mencegah keÂributan gara-gara over caÂpacity?
Kan bisa saja diperbaiki. Bila memÂbangun Lapas baru itu buÂkan sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Yang jadi maÂsalah sekarang para pegawai terÂsebut berkantor di mana. SeÂbab, kantor mereka habis terÂbaÂkar. Makanya, kami seÂgera memÂperbaiki kantor terlebih dulu agar sistem bisa berjalan secara norÂmal lagi.
Bagaimana mengenai pengaÂmanan ?
Pasti kami minta bantuan dari pihak Polda Bali. Ini salah satu bagian back up pengamanan di sana.
Bukan masalah diperketat atau tidak. Yang penting semuanya sudah ada SOP (Standard OpeÂrating Procedure). [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: