"Mereka tidak pernah menyerahkan surat pengunduran diri kepada saya. Bagi saya, dalam organisasi, kalau mengundurkan diri harus pakai surat," kata Fadjri kepada Rakyat Merdeka Online siang tadi (Rabu, 1/2).
Namun, Fadjri mengakui bahwa sejumlah pengurus ia copot dari jabatan di PB HMI karena tidak bekerja. Hal itu dilakukan berdasarkan evaluasi yang digelar pada rapat Pleno di Kepulauan Seribu tanggal 23 Januari lalu.
"Kalau itu kan karena dia dievaluasi di Pleno PB HMI karena tidak punya program, tidak menjalankan progam dengan baik dan benar. Artinya mereka di-reshuffle karena mereka tidak punya kinerja," tegas Fadjri.
Sebelumnya, pada Kamis (26/1) lalu di Sekretariat PB HMI Puluhan Fungsionaris PB HMI 2010-2012 menyatakan mengundurkan diri dan menyatakn mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Noer Fajriansyah. Puluhan Fungsionaris tersebut terdiri dari tujuh dari 13 staf ketua bidang, puluhan Wakil Sekretaris Jenderal dan Kepala Departemen.
"Kami menyatakan mundur dari PB HMI, karena kepemimpinan Fajri sudah tidak bisa diharapkan lagi dapat memperbaiki HMI. Justru bisa merusak HMI lebih jauh," kata Kabid Hukum dan HAM, M. Arbayanto dalam keterangan pers yang diterima redaksi. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: