Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Seorang Nenek Berhasil Menyentuh Burung Ketua Fraksi

Sabtu, 21 Januari 2012, 11:10 WIB
Seorang Nenek Berhasil Menyentuh Burung Ketua Fraksi
ilustrasi
SEORANG nenek masuk ke ruang Ketua Fraksi di negeri antah berantah. Kepada resepsionis di meja depan, ia memaksa dipertemukan dengan Ketua Fraksi.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ketua Fraksi di ruang kerjanya.

Sambil meletakkan plastik kresek di atas mejanya, sang Nenek berkata, "Ini Rp 1 miliar. Saya menang taruhan, dan menyerahkan semua uang ini untuk kalian di Fraksi agar bisa kerja yang benar."

"Dapat uang sebanyak ini dari mana? Fee tender proyek apa?" si Ketua Fraksi tak mau begitu saja percaya.

"Ah, ini soal sepele. Saya menang tebak-tebakan di warung kopi," jawab Nenek.

Ketua Fraksi semakin heran. "Tebakan seperti apa, kok bisa menang sebesar ini?"

"Betul-betul tebakan sepele. Misalnya begini: saya yakin burungmu bentuknya kotak."

"Apa?! Ini tebakan paling konyol yang pernah saya dengar. Anda tak mungkin menang dengan tebakan seperti itu!" si Ketua Fraksi berang.

"Anda berani bertaruh?" si Nenek tak mau kalah.

"Siapa takut! Saya bertaruh Rp 50 juta, karena saya tahu ini tidak kotak!" Ketua Fraksi berkata lebih keras.

"OK. Karena ini menyangkut uang gede, besok pukul 10.00 saya akan bawa pengacara saya sebagai saksi," si Nenek masih tenang.

"Silahkan saja," Ketua Fraksi tersenyum.

Si Nenek pun pergi sambil membawa kembali plastik kreseknya.

Malam hari di rumahnya yang asri, sang Ketua Fraksi mematut diri sambil telanjang di depan cermin. Dia mengamati sekali lagi apakah ada yang salah dengan bentuk tubuhnya. Ternyata semua normal-normal saja. Sambil tersenyum lebar ia membayangkan kemenangan di depan mata.

Keesokan hari, pukul 10.00 si Nenek sudah tiba di ruang Ketua Fraksi. Dia membawa seseorang yang diperkenalkannya sebagai pengacara.

"Bagaimana, masih berani melanjutkan taruhan?" tanya si Nenek.

"Pasti. Silakan buktikan sendiri," Ketua Fraksi menjawab sambil menurunkan celana.

Si Nenek membungkuk. Setelah puas mengamati, ia menjulurkan tangan untuk memeriksa keaslian bentuk.

"Yah, aku kalah. Ternyata tidak berbentuk kotak," si Nenek menghela nafas.

Pada detik yang sama, si Pengacara yang dari tadi terlihat tegang, membentur-benturkan kepalanya ke dinding. Mulutnya menceracau tak jelas.

Sambil menaikkan kembali celananya, si Ketua Fraksi bertanya mengapa si Pengacara seperti kesetanan.

"Ndak apa-apa. Dia akan memberikan Rp 250 juta bila pagi ini saya dapat memegang burung Anda," jawab si Nenek kalem. [***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA