RMOL. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menanggapi seÂrius dugaan adanya kamar meÂwah untuk narapidana di LemÂbaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta.
“Kami akan menelusuri apakah isu tersebut benar atau tidak. SeÂkarang kan baru dugaan-dugaan saja,’’ ujar Menkumham, Amir Syamsuddin, di Jakarta, Rabu (23/11).
Seperti diberitakan, KemenÂkumÂham direpotkan dengan berÂdedarnya video mengenai keÂhiÂduÂpan di dalam Lembaga PerÂmaÂsyarakatan (Lapas) Salemba.
Di dalam video tersebut, diÂgambarkan beberapa kejadian yang membuat Kemenkumham gerah. Salah satunya ada kamar mewah.
Amir Syamsuddin selanjutnya mengatakan, pihaknya menangÂgapi isu tersebut dengan serius. Dirinya berjanji akan menelusuri apakah isu tersebut benar atau tiÂdak. Pihaknya juga mendeÂtekÂsi apakah ada oknum yang terÂlibat.
“Kalau benar seperti itu, tentu kami akan melakukan perbaiÂkan,†tandas politisi Partai DemoÂkrat itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Upaya-upaya perbaikan seÂdang kami lakukan. Apabila reaÂÂliÂtanya belum seperti kita haÂÂÂrapÂkan, itu adalah tantangan dan perÂjuangan yang harus kami laÂkukan.
Bagaimana dengan over kaÂpasitas?
Sudah saatnya Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, serta Kejaksaan Agung bisa melakukan kajian yang lebih teliti, sehingga proses penyidiÂkan, penuntutan, dan pengadilan itu bisa berjalan seÂbaik mungkin.
Diharapkan yang ditahan beÂnar-benar orang memang layak ditahan. Kami tidak ingin lagi terÂjadi Rumah Tahanan dan LemÂÂÂbaga Permasyarakatan diisi orang yang diragukan apakah dia perlu ada di sana atau tidak.
Anda yakin berhasil?
Kami harapkan teman-tema pers memotivasi agar proses yang kami lakukan bisa berhasil.
Diharapkan orang yang di rutan itu betul-betul orang yang layak ditahan.
O ya, bagaimana kelanjutan seleksi calon pimpinan KPK?
Jadwal seleksi calon pimpinan akan berjalan sesuai rencana. Apa yang diangkat dan diperÂsoalÂkan Komisi III DPR meruÂpakan hal yang penting. Saya menghargai ketelitian mereka. Masalah ini sudah selesai setelah Pak Imam Prasodjo menjelaskan dan seÂmuaÂnya legowo. Pimpinan KoÂmisi III DPR berjanji segera melaksanakan seleksi.
Ada yang menilai ini hanya strategi DPR mengulur-ngulur waktu saja?
Saya rasa tidak seperti itu. Yang dipermasalahkan teman-teman DPR penting juga. Proses seleksi tersebut akan selesai seÂsuai jadwal.
Ada yang menilai DPR tidak ingin KPK dilanjutkan, tangÂgaÂÂpan Anda?
Rabu (23/11), Pansel KPK, saya dan Komisi III DPR sudah mengÂadaÂkan rapat diÂsaksiÂkan rakÂyat IndoneÂsia. Di raÂpat itu terÂÂliÂhat niat baik teman-teman Komisi III DPR.
Anda diÂkabarkan tidak diunÂdang di Komisi III DPR tapi daÂtang, kenapa?
Saya diundang. Dalam undaÂngan itu agar saya menyertakan teman-teman dari PaÂnitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Kebetulan saja waktu itu tidak diÂberikan keÂÂsempaÂtan untuk meÂnangÂÂgapi. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: