WAWANCARA

Endang Rahayu Sedyaningsih: Tahun 2014, Kami Sudah Siap Laksanak­an BPJS Kesehatan­­

Selasa, 22 November 2011, 08:24 WIB
Endang Rahayu Sedyaningsih: Tahun 2014, Kami Sudah Siap Laksanak­an BPJS Kesehatan­­
Endang Rahayu Sedyaningsih
RMOL.Kementerian Kesehatan sedang mempersiapkan peraturan untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang diberlakukan 2014.

“Ada beberapa hal yang diper­siapkan, khususnya persiapan peraturan-peraturan untuk men­dukung BPJS,” kata Menteri Ke­se­hatan Endang Rahayu Sedya­ningsih, di Jakarta, kemarin.

Sebelum 2014, lanjutnya, pera­turan itu sudah rampung, se­hingga siap memberlakukan BPJS I (BPJS Kesehatan).

“Kami juga sedang mem­per­kuat dan mengembangkan sum­ber daya manusia,’’ ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa lagi yang dipersiapkan?

Tentunya yang berkaitan de­ngan fasilitas kesehatan, seperti tempat tidur, itu akan ditambah. Tadi kita sudah minta uang untuk me­nambah sa­­rana dan pra­sa­rana seperti tem­pat tidur di rumah sakit.

Apakah pe­nam­ba­han ka­pa­si­tas itu juga berlaku bagi ru­mah sakit swasta?

Rumah sakit swasta pun di­wajib­kan untuk menam­bah jum­lah tem­­pat ti­dur kelas 3 yang saat ini baru se­kitar 10 persen. Kami mengha­rap­kan bisa men­capai 25 persen mulai tahun 2012.

Selain penambahan kelas 3, rumah sakit swasta juga kita himbau untuk mene­rima pasien pe­serta jami­nan kese­ha­tan, yakni Jam­kesmas, Jami­nan Ke­sehatan Dae­rah, Jaminan Per­salinan (Jam­per­sal), Askes, dan lain­nya.

Bagaimana de­ngan ru­mah sakit pe­merin­tah?

Untuk rumah sakit pemerintah di pusat dan di daerah kita meng­harapkan sedapat mungkin 100 persen. Tapi hal ini harus dilaku­kan secara bertahap.

Berarti fasilitas kesehatan saat ini belum mendukung?

Kami mengakui fasilitas kese­hatan saat ini belum cukup untuk mendukung terlaksananya BPJS I. Selain masih terbatasnya tem­pat tidur, distribusi tenaga ke­sehatan belum merata di semua daerah. Tapi tahun 2014 kami optimistis sudah siap melak­sanakan BPJS I dengan berbagai langkah perbaikan dan persia­pan. Di antaranya mefinalisasi Pera­turan Pemerintah (PP) ten­tang Penerimaan Bantuan Iuran (PBI).

Berapa dana dianggarkan untuk Jampersal?

Seluruh anggaran program Jam­persal sebesar Rp 1 triliun sudah terpakai. Tahun 2012, pe­merintah juga akan memfokus­kan anggaran tambahan senilai Rp 1,5 triliun untuk jaminan ke­sehatan termasuk Jampersal.

Target Jampersal tahun ini?

Target Jampersal 2011 seba­nyak 2,5 juta penduduk. Tapi kami belum mendapat hasil eva­luasi mengenai berapa ibu mela­hirkan yang sudah menggunakan program Jampersal dari target tersebut.

O ya, bagaimana tanggapan Anda terkait banyaknya yang me­ninggal saat ibadah haji?

Memang masih banyak kema­tian. Sebab, jumlah jemaah kita semakin meningkat dan sebagian besar atau 91 persen itu akibat usia resiko tinggi. Itu semua akan jadi masukan kita dan bahan kita untuk melakukan perbaikan di kemudian hari.

Masalah ini kan selalu ada se­tiap tahun?

Sebenarnya kita sudah banyak pembenahan. Misalnya kita su­dah menambah jumlah bus yang besar untuk layanan kesehatan, termasuk menambah ambulan. PBHI di Mina juga sudah di­per­luas. Pemerintah sudah melaksa­nakan banyak hal untuk memper­baiki layanan.

Bahkan, petugas kita yang di sana (Arab Saudi) tidak hanya melayani. Tapi juga melakukan pendampingan, termasuk kepada jemaah yang sudah tua diberi perhatian lebih.

Bagaimana dengan makanan tidak layak konsumsi?

Kita akui, masalah gizi me­mang tanggung jawab Kemen­kes. Boleh saja dilaporkan kalau ada makanan yang kurang bagus.

Itu akan menjadi bahan masu­kan bagi kami untuk melakukan pelayanan lebih baik lagi. [Harian Rakyat Merdeka]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA