“Ada beberapa hal yang diperÂsiapkan, khususnya persiapan peraturan-peraturan untuk menÂdukung BPJS,†kata Menteri KeÂseÂhatan Endang Rahayu SedyaÂningsih, di Jakarta, kemarin.
Sebelum 2014, lanjutnya, peraÂturan itu sudah rampung, seÂhingga siap memberlakukan BPJS I (BPJS Kesehatan).
“Kami juga sedang memÂperÂkuat dan mengembangkan sumÂber daya manusia,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa lagi yang dipersiapkan?
Tentunya yang berkaitan deÂngan fasilitas kesehatan, seperti tempat tidur, itu akan ditambah. Tadi kita sudah minta uang untuk meÂnambah saÂÂrana dan praÂsaÂrana seperti temÂpat tidur di rumah sakit.
Apakah peÂnamÂbaÂhan kaÂpaÂsiÂtas itu juga berlaku bagi ruÂmah sakit swasta?
Rumah sakit swasta pun diÂwajibÂkan untuk menamÂbah jumÂlah temÂÂpat tiÂdur kelas 3 yang saat ini baru seÂkitar 10 persen. Kami menghaÂrapÂkan bisa menÂcapai 25 persen mulai tahun 2012.
Selain penambahan kelas 3, rumah sakit swasta juga kita himbau untuk meneÂrima pasien peÂserta jamiÂnan keseÂhaÂtan, yakni JamÂkesmas, JamiÂnan KeÂsehatan DaeÂrah, Jaminan PerÂsalinan (JamÂperÂsal), Askes, dan lainÂnya.
Bagaimana deÂngan ruÂmah sakit peÂmerinÂtah?
Untuk rumah sakit pemerintah di pusat dan di daerah kita mengÂharapkan sedapat mungkin 100 persen. Tapi hal ini harus dilakuÂkan secara bertahap.
Berarti fasilitas kesehatan saat ini belum mendukung?
Kami mengakui fasilitas keseÂhatan saat ini belum cukup untuk mendukung terlaksananya BPJS I. Selain masih terbatasnya temÂpat tidur, distribusi tenaga keÂsehatan belum merata di semua daerah. Tapi tahun 2014 kami optimistis sudah siap melakÂsanakan BPJS I dengan berbagai langkah perbaikan dan persiaÂpan. Di antaranya mefinalisasi PeraÂturan Pemerintah (PP) tenÂtang Penerimaan Bantuan Iuran (PBI).
Berapa dana dianggarkan untuk Jampersal?
Seluruh anggaran program JamÂpersal sebesar Rp 1 triliun sudah terpakai. Tahun 2012, peÂmerintah juga akan memfokusÂkan anggaran tambahan senilai Rp 1,5 triliun untuk jaminan keÂsehatan termasuk Jampersal.
Target Jampersal tahun ini?
Target Jampersal 2011 sebaÂnyak 2,5 juta penduduk. Tapi kami belum mendapat hasil evaÂluasi mengenai berapa ibu melaÂhirkan yang sudah menggunakan program Jampersal dari target tersebut.
O ya, bagaimana tanggapan Anda terkait banyaknya yang meÂninggal saat ibadah haji?
Memang masih banyak kemaÂtian. Sebab, jumlah jemaah kita semakin meningkat dan sebagian besar atau 91 persen itu akibat usia resiko tinggi. Itu semua akan jadi masukan kita dan bahan kita untuk melakukan perbaikan di kemudian hari.
Masalah ini kan selalu ada seÂtiap tahun?
Sebenarnya kita sudah banyak pembenahan. Misalnya kita suÂdah menambah jumlah bus yang besar untuk layanan kesehatan, termasuk menambah ambulan. PBHI di Mina juga sudah diÂperÂluas. Pemerintah sudah melaksaÂnakan banyak hal untuk memperÂbaiki layanan.
Bahkan, petugas kita yang di sana (Arab Saudi) tidak hanya melayani. Tapi juga melakukan pendampingan, termasuk kepada jemaah yang sudah tua diberi perhatian lebih.
Bagaimana dengan makanan tidak layak konsumsi?
Kita akui, masalah gizi meÂmang tanggung jawab KemenÂkes. Boleh saja dilaporkan kalau ada makanan yang kurang bagus.
Itu akan menjadi bahan masuÂkan bagi kami untuk melakukan pelayanan lebih baik lagi. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: