WAWANCARA

Agus Condro: Tunjuk Batang Hidung yang Lindungi Nunun

Selasa, 01 November 2011, 06:35 WIB
Agus Condro: Tunjuk Batang Hidung yang Lindungi Nunun
Agus Condro

RMOL. Ketua KPK Busyro Muqoddas tidak perlu takut menyebutkan siapa saja yang melindungi buronan Nunun Nurbaeti.

“Tunjuk batang hidungnya saja. Siapa atau kelompok mana saja yang melindungi Nunun. Rakyat pasti mendukung KPK,” ujar terpidana yang sudah bebas ber­sya­rat, Agus Condro, kepada Rak­yat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya diberitakan, Ketua KPK Busyro Muqoddas menga­ta­kan, penangkapan Nunun, istri bekas Wakapolri Adang Dara­djatun itu me­ngalami hambatan karena ada kekuatan besar me­lindunginya.

Agus Condro yang merupakan terpidana kasus traveller’s che­que (cek pelawat) pe­milihan De­puti Gubernur Senior Bank Indo­nesia Miranda Goel­tom itu se­lanjutnya mengatakan, kalau Nu­nun tidak ditangkap, kasus itu tidak akan terbongkar tuntas.

“Kasus yang telah menjerat 30 anggota DPR periode 1999-2004 ini tak akan terbongkar tuntas, khususnya pihak penyuap, kalau Nunun tidak ditangkap. Sebab, cek pelawat itu sampai ke Bu Nu­nun, mata rantainya sudah pu­tus,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kemarin Anda menyam­ba­ngi kantor KPK, apa yang  dila­kukan?

Kedatangan saya ke KPK ha­nya ingin menagih janji, mena­nyakan perkembangan kasus traveller’s che­que. Pimpinan ka­tanya sibuk, ya saya sampaikan saja melalui surat.


Apa isi permohonannya?

Saya memohon kepada pim­pinan (KPK-red) untuk mengu­pas tuntas kasus traveller’s che­que, sampai aktor intelektualnya. Salah satunya ya Nunun itu.


Anda telah dinyatakan bebas bersyarat, buat apalagi nguru­sin kasus itu?

Betul, saya bebas bersyarat. Ta­­pi apakah adil kalau para pe­ne­rima dijatuhi hukuman antara 15 hingga 20 bulan pen­jara, se­­­men­tara si pemberi bebas ber­keliaran di luar.

Sekarang, sudah 9 bulan lebih masa hukuman saya dan teman-teman berjalan. Namun tidak ada kemajuan kerja KPK untuk me­nangkap Nunun. Wajar dong se­telah bebas, saya datang ke KPK untuk menanyakan dan menagih janji mereka.


Memang apa janji KPK?

Saat itu mereka bilang tidak lama setelah (saya) ditetapkan men­­­jadi tersangka, Nunun akan ditang­kap. Tapi nyatanya sam­pai seka­rang tidak ditangkap-tang­kap.


Apa KPK kurang serius me­nangani kasus ini?

Terus terang kami kecewa de­ngan cara kerja KPK. Kalau KPK terus seperti ini dalam me­nangani kasus traveller’s che­que, publik akan menilai KPK tidak lagi gi­gih menangani kasus itu. Akhir­nya, kepercayaan pub­lik kepada KPK pun menurun.


Busyro bilang ada kekuatan besar menghalangi penangka­pan Nunun, komentar Anda?

Seperti yang saya katakan tadi. Tunjuk batang hidungnya saja, siapa yang menghalangi. Katakan saja kekuatan besar itu adalah A, B atau C. Jangan pakai bahasa bu­ram. KPK masih dipercaya dan didukung publik lho. Jangan sam­pai, publik menafsirkan ungka­pan Pak Busyro itu sekadar per­nyataan untuk menutupi rasa ta­kut atau kelemahan KPK dalam menyelesaikan perkara tersebut.


Apa benar ada kekuatan be­sar yang melindungi Nunun?

Bisa benar, bisa tidak. Gamba­ran­nya seperti ini, untuk hidup se­lama sekian tahun di luar ne­geri kan biayanya tidak sedikit.

Nunun harus memiliki banyak uang mengingat tidak memiliki pe­kerjaan dan berstatus sebagai buronan. Berarti ada orang yang mendanai atau mensponsori ke­hidupannya di sana.

 

Siapa yang bermain di bela­kang Nunun?

Siapa yang bermain di bela­kang Nunun tidak jelas. Namun, adanya sponsor atau aktor inte­lektual di belakangnya, itu cukup masuk akal.   [rm]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA