RMOL. PDI Perjuangan terus mengawasi proses transformasi empat BUMN sampai diimplementasikannya Undang-Undang (UU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Disahkannya RUU BPJS bukanlah akhir perjuangan. MaÂsih banyak yang perlu dilakukan untuk implementasi Undang-Undang terseÂbut,†ujar Ketua DPP PDI PerjuaÂngan Bidang PoÂlitik dan HubuÂngan Antar LemÂbaga Puan MaÂharani kepada RakÂyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, setelah terÂkatung-katung tujuh tahun, akhirÂnÂya RUU BPJS disahkan di SiÂdang Paripurna DPR, 28 OkÂtober 2011.
DPR dan pemerintah menyepaÂkati BPJS 1 atau BPJS Kesehatan akan berjalan penuh 1 Januari 2014. Untuk BPJS 2 atau BPJS Ketenagakerjaan, akan didirikan 1 Januari 2014 dan berlaku peÂnuh paling lambat Juli 2015.
Empat BUMN akan dilebur ke BPJS, yakni Jamsostek, Astek, Asabari dan Taspen.
Puan Maharani selanjutnya mengatakan, masyarakat IndoneÂsia tidak perlu khawatir lagi meÂmikirkan biaya saat sakit. Sebab, sudah dijamin negara. Sudah ada Undang-Undangnya. Tinggal menunggu pelaksanaannya saja.
“Ini hari yang bersejarah bagi bangsa kita. Sebab, rakyat IndoÂnesia dari Sabang sampai MeÂrauÂÂke tidak perlu pusing memiÂkirkan biaya rumah sakit kalau sakit. Sebab, sudah dijamin neÂgara,†kata putri Megawati SoeÂkarnoÂputri itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Tidak dong. UU BPJS adalah kelanjutan dari Undang-Undang Nomor 40 taÂhun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diÂtandatangani Ibu Megawati Soekarnoputri ketika menjadi presiden. Keberadaan BPJS saÂngat penting karena ini memÂbantu masyarakat.
Saat RUU itu digodok, perÂdeÂbaÂtanÂnya begitu dahsyat, ini perÂÂtanda apa?
Perdebatan dalam demokrasi itu sesuatu yang wajar. Intinya PDI Perjuangan selaÂma tujuh tahun terus menerus menÂdoÂrong agar BPJS menjadi keÂnyaÂtaan. Sebab, sangat nyata manÂfaatnya untuk rakyat IndoÂnesia.
Bukankah ada perbedaan penÂdapat antara DPR dan peÂmerintah?
Memang sempat terjadi perbeÂdaan pendapat antara pemerintah dengan DPR mengenai pengesaÂhan RUU BPJS. Namun Fraksi PDI Perjuangan bersama bebeÂrapa fraksi lain di DPR terus menÂdorong hingga RUU BPJS disahÂkan.
Ada yang bilang BPJS memÂberatkan keuangan negara, tangÂgapan Anda?
Dengan adanya BPJS justru kita mendorong agar keuangan negara makin jelas penggunaanÂnya dan nyata manfaatnya bagi masyarakat.
Apabila kita bedah keuangan negara, saat ini porsi belanja paÂling besar adalah belanja rutin apaÂratur. Makanya, lebih berÂmanÂfaat jika digunakan untuk jamiÂnan keÂsehatan, kecelakaan kerja, penÂsiun, hari tua, dan keÂmatian.
Ada pihak yang menentang BPJS dan mengatakan ini proÂduk neo-liberal?
Perbedaan pendapat dalam demokrasi harus dihormati. SeÂlama ini PDI Perjuangan tidak pernah menyerah. Selama tujuh tahun memperjuangkan RUU BPJS untuk disahkan. Sebab, manfaatnya jelas dan nyata unÂtuk rakyat Indonesia.
Kami terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk menjelaskan pentingnya BPJS buat rakyat dan mengapa ini harus segera terÂbentuk.
Alhamdulillah RUU BPJS suÂdah disahkan. BPJS Kesehatan akan berlaku penuh tanggal 1 Januari 2014 dan BPJS KeteÂnaÂgaÂkerjaan akan dibentuk 1 JaÂnuari 2014 dan berÂlaku penuh selambat-lamÂbatnya Juli 2015.
MeÂngaÂpa harus dibedakan antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan?
Sebenarnya yang penting adaÂlah keduanya harus segera berjaÂlan penuh agar manfaat yang nyata dapat segera dinikmati rakÂyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Bagaimana dengan orang yang tidak mampu bayar premi untuk BPJS?
Saya heran bagaimana bisa munÂcul gosip itu. Sudah jelas terÂtulis di UU BPJS, negara akan meÂnanggung premi orang peÂngangÂguran dan miskin. BPJS ini diÂbangun di atas prinsip gotong roÂyong. Artinya kita berÂsama-sama. SJSN (Sistem JaÂminan Sosial Nasional) mengguÂnakan prinÂsip goÂtong royong. Makanya, BPJS sebagai kelanÂjutannya juga harus seperti itu.
BPJS akan membawa manfaat nyata buat rakyat Indonesia. MaÂÂkaÂnya, kami terus mendorong agar terbentuk UU BPJS. Ini bukÂti bahÂwa Pancasila, terutama sila kelima menjadi kenyataan. BuÂkan hanya angan-angan. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: