RMOL. Penentuan calon presiden (capres) melalui konvensi hanya menghasilkan perpecahan di internal Partai Golkar. Buktinya, saat Wiranto terpilih menjadi Capres 2004, kader di daerah tidak solid.
“Tujuan utama kami adalah menjaga agar semua kader tetap solid. Bukan perpecahan. Kalau dilakuan konvensi sudah pasti ada persaingan,’’ ujar Wakil KeÂtua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad kepada Rakyat MerÂdeka, Jumat (28/10).
Selain itu, lanjut bekas MenÂteri Kelautan dan Perikanan terÂsebut, penentuan capres lewat konÂvensi tidak membuat mesin-masin parÂtai bergerak. Sebab, seÂmua daeÂrah tidak solid, sehingga yang diÂjagokan nanti akan kalah.
“Dari pengalaman yang kami miliki, saya berpendapat penenÂtuan capres melalui konvensi haÂnya melahirkan perpecahan,†tandas bekas Gubernur GoronÂtalo itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Saya kira bukan itu alasannya. Tadi kan sudah saya jelaskan. Yang jelas, kami berpikir harus ada figur dari internal partai yang mendapat dukungan penuh seluÂruh kader, sehingga mampu meÂnyatukan semuanya.
Ketika kami mengusulkan tiÂdak ada konvensi, Pak Aburizal Bakrie tidak secara langsung meÂÂnyetujuinya mau menjadi capres dari Partai Golkar. Beliau ingin partai ini tetap solid.
Golkar dianggap tidak deÂmoÂkratis kalau tidak melakuÂkan konvensi?
Ada dua pemahaman dari kata demokratis itu. Pertama, apabila semua orang memilih calon A deÂngan suara mayoritas, itu namaÂnya demokratis. Kalau peÂmilihan itu ada tiga sampai lima orang calon, itu dianggap demoÂkratis. Kenyataannya semua kader seÂcara bulat mendukung Pak AbuÂrizal Bakrie. Itu juga demokratis dong.
Masak sih semuanya menduÂÂkung Aburizal? Bukankah ParÂtai Golkar gudangnya para toÂkoh nasional?
Tidak ada yang berpendapat lain, semua solid mengusulkan Pak Ketua Umum menjadi CaÂpres 2014. Beberapa organisasi seperti MKGR, KosÂgoro, dan lain-lain, semuanya juga meÂnyamÂpaikan dukungan penuh kepada Pak Aburizal.
Tapi hasil beberapa survei, elektiÂbiÂlitas Aburizal rendah, bagaiÂmana tuh?
Ketika saya memimpin sidang dalam Rapimnas, saya sampaikan hasil survei yang dilakukan partai kami, bahwa tingkat elektibilitas Pak Aburizal belum sampai 20 persen, walaupun suara Golkar suÂdah naik sekitar 18 persen.
MakaÂnya, Pak Aburizal meÂmuÂÂtusÂkan deklarasi dirinya menÂjadi calon presiden tahun depan. BeÂliau meminta semua yang menÂÂdukungnya harus mensoÂsialisasiÂkan namanya.
Berarti Aburizal tidak yakin menang dong?
Bagi saya yang hebat dari Pak Aburizal, beliau tidak langsung menyatakan bersedia. Tunggu terÂlebih dulu tingkat elektibiliÂtasnya. Hal ini menunjukkan keÂmatangan berpolitik beliau.
NaÂmun apabila sampai bulan Juni atau Oktober 2012 tingkat elektiÂbilitas tidak sampai pada tingkat yang ditetapkan, mungÂkin saja kami akan membuat konvensi.
Artinya konsolidasi terus diÂlakukan?
Saya diamanahkan untuk peÂmeÂnangan Partai Golkar di wilaÂyah Indonesia Timur, sehingga tadi (Jumat 28/10) siang saya rapat untuk pemenangan di wiÂlayah itu.
Rapat itu dihadiri semua DPD tingkat I, Ketua Koordinator ProÂvinsi dan Koordinator wilayah. Kami membahas agar keinginan Ketua umum bisa kami penuhi, yaitu dukungan penuh. Di wilaÂyah timur, dukungan kepada Pak Aburizal belum maksimal kami peroleh dari masyarakat.
Apa yang dilakukan Partai Golkar?
Saya tidak bisa ungkapkan. Yang jelas, langkah strategis suÂdah kami susun. Kami yakin bisa mewujudkan itu. Misalnya secara berkelanjutan kami melaÂkukan pertemuan, 20-30 NovemÂber 2011 di Papua, gabungan dari Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Sorong.
Kemudian 2-4 Desember 2011 pertemuan di Kalimantan Timur. Puncak acaranya 24-26 Januari 2012 di Sulawesi Selatan dengan menggerakkan massa hingga 43.000 orang.
Saya pernah dengar bahwa saya keluar dari kabinet adalah strategi Pak SBY untuk memeÂcah Golkar. Tapi pada kenyataÂannya berita itu tidak benar. SeÂbab, saya dan Partai Golkar tetap solid.
Saya secara pribadi akan terus mendukung Pak Aburizal di daÂlam partai maupun di pemeÂrinÂtahan. Saya tidak kemana-mana, tetap di Golkar. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: