WAWANCARA

Ali Gufron Mukti: Saya Diminta Presiden Tingkatkan Jamkesmas

Selasa, 25 Oktober 2011, 06:17 WIB
Ali Gufron Mukti: Saya Diminta Presiden Tingkatkan Jamkesmas
Ali Gufron Mukti

RMOL. Presiden SBY peduli terhadap pencegahan dan pengobatan penyakit menular. Makanya, Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti antara lain ditugaskan mengurusi hal itu.

“Bapak Presiden juga meminta saya mengurus peningkatan pro­gram jaminan kesehatan masya­rakat (Jamkesmas),’’ kata Ali Gufron Mukti kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Selain itu, lanjutnya, kebija­kan kementerian ini  untuk mem­bantu masyarakat yang tidak mampu. Makanya, perlu men­da­pat ban­tuan dan jaminan kese­hatan ma­syarakat.

“Intinya bagaimana peningka­tan program yang dapat mem­bantu orang miskin,’’ ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Apa ada arahan lain dari Pre­siden?

Ketika saya bertemu Pak SBY, beliau menyampaikan dua hal. Pertama, agar saya bisa mening­katkan capaian kinerja di Ke­men­­terian Kesehatan agar lebih opti­mal lagi.

Kedua, beliau memberikan ara­han mengenai peningkatan kuali­tas kebijakan yang dikeluarkan ke­menterian kesehatan. Imple­men­tasi kebijakan itu harus di­ting­katkan. Kemudian pembia­yaan dari kebijakan tersebut ha­rus diefektifkan.


Bagaimana dengan sumber daya manusianya?

Kami akan memfokuskan pada ketersediaan SDM kesehatan bagi masyarakat. Sebab, prog­ram bisa sukses tergantung SDM kesehatan tersebut. SDM kese­hatan itu banyak, seperti dokter spesialis, perawat, dan bidan.

Masalah SDM dan program membantu rakyat miskin, dua hal sangat substansial. Makanya, me­merlukan perhatian khusus.


Apa sudah dipersiapkan pe­ning­katan SDM itu?

Tentu langkah itu sudah diper­siapkan dengan matang. Kemu­dian dievaluasi mengenai jenis tenaga kesehatan dan jumlah te­naga kesehatan.

Sebagai contoh, di Malaysia satu dokter melayani 1.100 orang. Di sini satu dokter melayani 3.500 orang. Itu artinya, tenaga dokter di Indonesia dituntut be­kerja jauh lebih berat.


SDM kesehatan di daerah ter­pencil selalu kurang, kenapa begitu?

Kami serius menangani masa­lah itu. Di beberapa daerah ter­pencil dan pendapatan fiskalnya rendah, jumlah SDM kesehatan sangat kurang.

Misalnya belum ada dokter spe­sialis. Ke depan kami beru­saha agar ada dokter spesialisnya.


Bagaimana pelayanan persa­linan di daerah terpencil?

Ini juga menjadi perhatian.  Khu­­susnya pelayanan kesehatan bagi orang tidak mampu. Ini akan diperkuat. Ditingkatkan sistem aksesnya.


Seperti apa konkretnya?

Kami akan bekerja sama de­ngan pihak rumah sakit agar akses masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan lebih mu­dah.  [rm]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA