RMOL. Presiden SBY menugaskan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar untuk menghimpun organisasi massa semua agama agar tercipta kerukunan umat beragama di negeri ini.
“Itu salah satu hal tugas yang diamanahkan kepada saya,†tanÂdas Nasaruddin Umar, kepada Rakyat Merdeka, Kamis (20/10).
Selain itu, lanjutnya, berkontriÂbusi memberikan ketenangan, kesejukan, dan kedamaian dalam hubungan antar etnis dan antar agama.
Nasaruddin yakin bahwa tuÂgasÂnya tidak akan tumpang tindih dengan tugas menteri agama.
“Wakil menteri agama adalah satu kesatuan yang tak terpisahÂkan dengan menteri agama yang nanti akan memberikan guide line pada pejabat eselon satu ke baÂwah,†tandas Nasaruddin.
Berikut kutipan selengkapnya;
Saya juga mendapat arahan untuk bisa membantu menteri agama menciptakan instansi di kementerian agama lebih bersih lagi. Salah satunya mengeliminir persoalan haji yang selama ini muncul.
Apa tantangan terberat?
Saya sudah lima tahun di keÂmenterian agama, mengerti maÂsaÂlah yang dihadapi dan tanÂtanganÂnya ke depan. Misalnya Bagaimana menciptakan perdaÂmain di masyarakat.
Selain itu, bagaimana meningÂkatkan potensi agama untuk memÂÂberdayakan masyarakat. Menciptakan umat beragama sesuai UUD 1945.
Bagaimana dengan keruÂsuÂhan yang mengatasnamakan agama?
Tentu harus diselesaikan. KaÂsus kemanusiaan harus diperlakuÂkan sama. Yang menjadi tantaÂngan adalah masa depan itu daÂtang lebih awal. Sedangkan umat belum sempat mempersiapkan diri. Masa depan datang lebih ceÂpat karena perkembangan teknoÂlogi. Muncul multipel shock, seÂperti teologi shock, culture shock, ekonomi shock, dan poliÂtical shock.
Apa tugas kementerian ini cukup berat?
Tugas kementerian agama gampang-gampang susah. MuÂdah karena umat dan agama di Indonesia memiliki kesamaan. Pernah dijajah Belanda. KesaÂmaan sejarah ini yang membuat bersatu. mereka melupakan perÂbedaan etnis dan agamanya menÂcapai suatu kemerdekaan.
Kemenag harus bisa menjawab bahwa Indonesia bukan negara sekuler dan bukan juga negara Islam. Apapun agamanya punya hak untuk hidup di Indonesia. Namun sejauh ini baru enam agama yang diakui pemerintah.
Bagaimana komunikasi Anda dengan menteri agama untuk menjalankan tugas?
Ada kemudahan buat saya untuk berkomunikasi dengan beliau, karena Menag adalah teman saya. Dalam arti, jauh seÂbelum ini kami sudah berteman. Ketika kami masih mahasiswa. Beliau (Suryadharma Ali) Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Saya menjadi penguÂrus koordinator cabang.
Secara pskilogis tidak masalah bagi kami dalam membangun komunikasi. Sedikit berbeda, beliau pimpinan partai. SedangÂkan saya profesional. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.