“Saya dilahirkan dari keluarga pedagang. Saya membesarkan peÂrusahaan keluarga hingga menÂjadi perusahaan publik,†kata Suharso Monoarfa kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Suharso mengaku tak mau berÂbicara banyak seputar persoalan pribadi yang menjadi alasan pengunduran dirinya.
“Ini bentuk pembelajaran terÂhadap diri saya. Ketika berada di ruang publik, wilayah privat seÂakan-akan dirampas. Publik ingin tahu apa saja yang dilakuÂkan peÂjabat. Saya kira itu wajar,†tutur politisi PPP ini.
Berikut kutipan selengkapnya:
Berapa lama mempertimÂbangÂkan pengunduran diri itu?
Lebih kurang satu bulan. Saya sudah memikirkannya sebelum bulan Ramadhan. Saat itu, pubÂlik belum tahu soal permasaÂlahan domestik (masalah keÂluarga-red).
Saya menduga, masyarakat Indonesia tidak akan ramah keÂpada pejabat negara yang meniÂkah lagi atau poligami.
Sebab, Indonesia tiÂdak seperti Italia, Amerika Serikat, atau seÂjumlah negara lainnya. Di sini maÂsalah ruÂmah tangga pasti diÂkaitÂkan dengan pekerjaan meski orang itu sudah profesional.
Apa Anda memÂberitahu renÂcana tersebut keÂpada pimpinan PPP?
Setelah meÂmuÂtusÂkan mundur, saya menyurati pimÂpinan partai, 5 Oktober 2011. Tapi saya dilaÂrang. ParÂtai meminta saya meÂnunggu waktu yang tepat.
Meski belum menÂdapat perseÂtuÂjuan partai, saya meÂngajukan surat yang sama keÂpada Presiden. Alhamdulillah, Pak SBY meÂnyeÂtuÂjuinya.
Anda lebih suka mundur keÂtimbang kena reshuffle ya?
Saya bukan taÂkut di-reshuffle. Saya tidak ingin mengganggu kerja kabinet seÂcara keÂseluruhan dengan permaÂsalahan doÂmestik saya.
Saya merasa berÂsyukur karena telah dipercaya Presiden untuk mengemban amaÂnah sebagai menteri.
Apalagi Anda dipuji ya?
Saya merasa senang. Selain diÂterimanya permohonan itu, siÂkap saya juga diapresiasi. Itu sangat luar biasa. Belum tentu saat seleÂsai 2014, ada pidato PreÂsiden yang secara spesial memÂberi pujian atas kinerja saya.
Oh ya, apa Anda marah kaÂrena diÂgugat cerai istri?
Istri saya tidak berÂsalah, buat apa saya memarahinya. Saya tiÂdak marah. Tidak ada satu orang pun yang saya saÂlahkan.
Anak-anak saya dan keluarga juga bisa menerima kepuÂtusan ini.
Bagaimana tangÂgapan Anda soal haÂsil reshuffle kaÂbiÂnet?
Menurut saya, PreÂsiden meÂmilih orang-orang terbaik. Nggak mungkin Presiden meÂÂmilih menÂteri tanÂpa memperÂtimÂbangÂkan pencapaian kiÂnerja.
Harapan Anda soal Menpera yang baru?
Mudah-mudahan bisa bekerja dengan baik. PPP pasti memberi kader terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara. Kalau tidak kompeten nggak mungkin kami usulkan. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: