WAWANCARA

Patrialis Akbar: Negara ini Begitu Besar, di Mana Saja Bisa Mengabdi

Jumat, 21 Oktober 2011, 02:48 WIB
Patrialis Akbar: Negara ini Begitu Besar, di Mana Saja Bisa Mengabdi
Patrialis Akbar
RMOL.Bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) merasa yakin penggantinya, Amir Syamsuddin, bisa menjalankan tugas dengan baik.

“Saya mengucapkan selamat kepada Pak Amir. Beliau orang­nya baik dan performance-nya bagus,” tandas Patrialis Akbar, di kantor Kemenkumham, Rabu (19/10).

Patrialis berharap, Amir bisa men­jalankan program-program besar bersifat nasional yang su­dah­ direncanakan sejak diri­nya menjabat Menkumham. Pro­gram itu bertujuan untuk kepen­tingan bangsa dan negara.

“Mudah-mudahan sahabat saya, Pak Amir Syamsuddin me­lanjutkan harapan saya,” kata Patrialis.

Berikut kutipan selengkapnya;

Program apa saja itu?

Misalnya program pengadaan kantor sentral hukum dan HAM di seluruh provinsi. Kemudian per­­soalan integrated criminal jus­tice system yang sangat dira­sakan manfaatnya selama ini.

Kemudian juga program resto­rative justice system, ini adalah program unggulan dan idola bang­sa kita ke depan.

Selain itu?

Tentu juga program perlindu­ngan Hak Asasi Manusia yang selama ini perjuangan kita masih berat. Presiden pernah mengata­kan kepada saya, kita tidak perlu khawatir kalau pemerintah bi­cara masalah HAM.

Apa Amir cocok di posisi itu?

Pak Amir Syamsuddin adalah sosok yang tepat untuk meng­gan­­tikan saya. Pak Amir juga berjasa dalam suksesi Pak SBY sebagai Pre­siden.

Performa Pak Amir di bidang hukum sudah teruji. Kalau saat ini  Pak Amir mendapat kesem­patan, ini adalah suatu yang sa­ngat logis dan wajar karena beliau juga berkeringat.

Anda merasa senang ya?

Saya tentu sangat bangga dan bahagia. Sebab, yang mengganti­kan saya adalah sahabat saya. Saya cukup bangga juga karena tanggapan beliau terhadap diri saya sangat positif dan mendu­kung kebijakan yang saya laku­kan. Itu karena beliau adalah seorang yang profesional.

Kapan mengenal Amir?

Hubungan persahabatan saya dengan beliau sangat dekat. Ber­awal dari keterlibatan dalam tim sukses SBY Pilpres lalu. Beliau ketua tim bantuan hukum dan saya wakilnya. Semenjak itu kita saling mengenal dan dekat.

Alhamdulillah saya duluan diberi kesempatan oleh Presiden menjabat Menteri. Kemudian sekarang giliran Pak Amir.

Sejak kapan Anda men­dengar kabar dicopot dari ka­bi­net?

Pencopotan ini kan hak Pak SBY, sebagai Presiden. Minggu malam (16/10) pukul 23.30, Pak Sudi Silalahi menelpon saya. Be­liau mengungkapkan saya keluar dari kabinet. Lalu saya tanya apa kesalahan selama menjalankan tugas Menkumham.

Kata Pak Sudi, Presiden SBY menilai saya ti­dak ada ke­salahan apapun. Men­­dengar itu saya ucap­­kan Alham­dulillah, dan se­cara ikhlas saya te­ri­ma. Bagi saya, jabatan itu ti­dak bisa se­lama­nya kita pegang, suatu saat akan berakhir.

Bagi saya tidak ada persoalan, kalau siap naik, harus siap turun.

Ada pesan khusus bagi jaja­ran Kemenkumham?

Saya minta semua pejabat di Kemenkumham mendukung Pak Amir Syamsuddin, bekerja seca­ra bersama-sama. Jangan risau se­dikit pun karena kesuksesan ini bukan milik pribadi saja, tapi kesuksesan itu untuk bangsa dan negara.

Apa rencana Anda ke depan?

Negara ini begitu  besar, di ma­­na saja kita bisa mengabdi. Saya tidak khawatir.

Menjadi akademisi?

Saya sudah menerima surat ke­putusan dari kampus saya, Uni­versitas Muhammadiyah Jakarta untuk mengajar kembali. Saya sudah terima dari Bu Rektor. saya juga akan melanjutkan S3 saya di Universitas Padjajaran karena masih terkatung-katung. [rm]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA