RMOL. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie diuji pencapaian politiknya setelah dua tahun memimpin partai berlambang pohon beringin itu.
“Kerangka tahapan dan penÂcaÂpaian itu jelas tergambar dalam program Catur Sukses yang diÂcanangkan Ical (panggilan AburiÂzal Bakrie) sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar di Munas VIII Pekanbaru, Riau,†ungkap Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, di tengah hiruk-pikuk perpolitikan nasioÂnal, Partai Golkar menyongsong Hari Ulang Tahun (Ultah) ke-47, tanggal 20 Oktober 2011.
Yorrys Raweyai mengatakan, Catur Sukses itu berisikan empat program utama. Yakni, konsoÂlidasi internal, kaÂderiÂsasi dan rekÂruitmen keanggoÂtaan yang lebih terbuka, pencipÂtaan kreaÂtivitas, ketajaman ide dan peÂmikiran baru.
“Kemudian sukses dalam PeÂmilihan Kepala Daerah, PemiliÂhan Legislatif dan Pemilihan Presiden,’’ ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Saya kira sukses. Setelah menÂjaÂlani masa awal konsolidasi yang panjang dengan sederet perÂsoalan internal warisan masa sebelumnya, tibalah biduk parÂtai ini pada tahun kaderisasi.
Partai Golkar menetapkan taÂhun 2011 sebagai tahun pencipÂtaan kader-kader partai militan dan tercerahkan.
Mereka akan berada di garda terÂÂdepan, berinteraksi dengan maÂsÂyarakat. Menciptakan kultur kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan mengÂiÂdentifikasi jati diri Partai GolÂkar yang dilandasi ideologi dan seÂmangat kekaryaan.
Bagaimana kalau program kaderisasi?
Itu juga bagus. Begitu penÂtingÂÂnya kaderisasi dan peran kaÂder ini, hingga digambarkan oleh Ical sebagai akar bagi pepohonÂan. SeÂpanjang akar tersebut baÂsah, seÂpanjang itu pula pohon akan tetap hidup. Ranting beringin bisa paÂtah, dahan dan daunnya pun bisa meranggas. Namun jika akarÂÂnya basah, beringin ini akan tetap bisa bertahan.
Bagaimana proses kaderisasi itu?
Masa-masa awal reformasi cuÂkup menggambarkan betapa akar yang basah mampu mengoÂkohÂkan pohon beringin, meski ranÂting dan daunnya sedang terÂcabik. MilitanÂsi dan ketercerahan kader mampu mengemban beban partai yang seÂdang terpuruk, hingga merubah paradigma keparÂtaian yang secara umum terangÂkum dalam semaÂngat Golkar Baru.
Apa program kaderisasi itu cuÂkup efektif?
Program kaderiÂsasi secara intenÂsif telah meÂnguÂÂkuhÂkan soliÂditas keÂparÂtaian, hingga tidak terÂgoyahkan oleh beragam kondisi dan isu yang memungkinkan parÂtai ini terlibat dalam suasana yang tidak meÂngunÂtungkan.
Giatnya proÂgram kadeÂriÂsasi juÂga menggiring eksistensi Partai Golkar sebagai partai yang tidak terÂbawa arus dan langÂÂÂgam senÂsitivÂitas publik yang cenÂdeÂrung neÂgatif di mata publik.
Masa sih tidak terÂbawa arus poliÂtik?
Partai ini mamÂpu meÂmiÂlah dan meÂmiÂlih isu yang lebih strategis. MeÂmiliki daya rekat, mengawal ide, dan wacana besar tentang konsÂtruksi kebangÂsaan dan keinÂdoneÂsiaan.
Kami juga mampu memÂproÂduksi solusi-solusi yang sejalan deÂngan cita-cita kehiÂdupan berÂbangsa dan bernegara.
Partai ini tiada henti meÂÂnegasÂkan eksistensinya sebagai partai yang lebih terbuka, mandiri, dan demoÂkratis. Identifikasi sebagai partai nasionalis pun menuntutÂnya untuk senantiasa bergerak daÂlam garis kepentingan yang bisa diÂnikmati segenap masyaÂrakat deÂngan latar belakang berbeda-beda.
Bagaimana pengerahan massa di Senayan?
Ratusan ribu kader dan simÂpatisan Partai Golkar akan memeÂnuhi Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 29 OktoÂber 2011. Kiranya ini bukan sekadar peristiwa seremonial beÂlaka. Memomentum HUT ke-47 ini menjadi ajang refleksi bagi seluruh elemen Partai Golkar tenÂtang sejauh mana pencapaian taÂhapan program Catur Sukses itu sendiri. Secara khusus, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Partai Golkar akan digelar 26-29 Oktober 2011 hendaknya mengurai kekurangan dan keberÂhasilan kaderisasi yang berlangÂsung sepanjang 2011 ini.
Bagaimana posisi Catur SukÂses itu?
Catur Sukses memberi paraÂdigÂma baru bagi kultur politik moÂdern yang menempatkan kaÂderisasi sebagai program utama demi meraih kesuksesan dan tujuan kepartaian.
Kan tidak mudah menciptaÂkan kader militan?
Betul. Diperlukan perhatian peÂnuh, tulus, konsisten, terarah dan berkelanjutan. Bekal pendidiÂkan dan pembinaan diwariskan seÂcara berkelanjutan, hingga meÂnamÂpakkan nilai karya nyata. JiÂka tiÂdak, berbagai acara perkaÂdeÂran tersebut tidak ubahnya seÂreÂmoÂnial yang juga akan jatuh dalam kubangan pragmatisme.
Partai Golkar memiliki sayap pemuda partai yang berfungsi sebagai salah satu sumber utama rekruitmen kader. AMPG yang merupakan corong kaum muda sekaligus sumber kader utama, tentu memiliki tempat straÂtegis dalam program kaderisasi yang dijalankan Partai Golkar.
Ada kekhawatiran kaum muda mudah dimobilisasi?
Letak strategis kader kaum muÂda yang menjadi potensi besar dalam sistem kaderisasi pun paÂda akhirnya harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan strategis, isu dan kepentingan kaum muda saat ini dan masa mendatang.
Apa tahun kaderisasi bisa berÂhasil menciptakan kader yang unggul?
Momentum tahun kaderisasi henÂdaknya mengurai keberhasiÂlan dan kegagalan partai ini daÂlam memperkuat sendi-sendi dan jati diri kader yang tidak hanya diÂproduksi dari rahim kepartaian, tapi juga dari kultur kebangsaan. Produk kader yang dihasilkan adalah mereka yang mampu meÂÂÂmahami sendi-sendi dan jati diri kebangsaan dan mengamalÂkanÂnya sebagai character dalam nation.
Momentum kaderisasi inilah yang telah dimanfaatkan Partai Golkar dengan menggerakkan meÂsin sayap partai (AMPG) seÂbagai lokomotif kaderisasi. Di pengÂhujung 2010, AMPG telah mengÂhimpun seluruh kekuatan kaum muda yang berada dalam lingÂkungan Partai Golkar, untuk meÂnyatukan tekad dan menyiapÂkan kualitas dan kapasitas kaum muda menyongsong Tahun KaÂderisasi.
Apa peran AMPG?
Di awal 2011, AMPG mengaÂdakan Jambore Siaga Karya InÂdoÂnesia di Bumi Perkemahan CiÂbubur yang melibatkan kurang lebih 3.000 pemuda dari seluruh Indonesia. Mereka dididik dan dibina dengan berbagai keteramÂpilan demi masa depan mereka daÂlam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran ideologis sebagai anak bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 pun dibangun agar selalu sejalan dengan jati diri keparÂtaian dan kebangsaan. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: