RMOL. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengatakan, pihaknya tidak memiliki target dalam pertandingan Pra Piala Dunia 2014. Setiap pemain Timnas memberikan yang terbaik.
“Kami menyadari kondisi TimÂnas ketika pertama dibentuk hanya dipersiapkan delapan hari. Sedangkan tim negara lain diÂpersiapkan dalam setahun,†ujar Djohar Arifin kepada RakÂyat MerÂdeka, di Jakarta, Selasa (6/9).
Berikut kutipan selengkapnya;
Ini memang dipersiapkan deÂngan waktu yang mepet.Para pemain kita panggil dan sudah didaftarkan. Lalu kita menÂcari pelatih yang sesuai dengan kondisi sepak bola Indonesia. Hasilnya kita bisa masuk dalam putaran ketiga.
Tapi memang ada kelemahan di tim, terutama masalah fisik peÂmain. Untuk itu kita cari pelatih kelas dunia, walaupun tidak bisa full time, tapi program-programÂnya bisa kita dapatkan. Tiap bulan pelatih fisik itu datang untuk menyempurnakan dan mengeÂvaluasi program itu.
Tapi fisik pemain kita tetap lemah?
Persiapan kita sangat minim, hanya dalam waktu hitungan hari. Karena itu kita loncat ke depan mengambil program-program terbaik. Ada dua hal yang meÂnyebabkan fisik pemain kita meÂnurun. Pertama, saat diÂpanggil para pemain sedang istirahat dari kompetisi, sehingga mereka kurang latihan di klub.
Kedua, karena istirahat komÂpetisi, masalah gizi makanan teraÂbaikan. Pola makan tidak terÂkonÂtrol dengan baik. Untuk itu kami persiapkan dengan baik masalah gizi makanan.
Selain itu apa yang diperÂsiapÂkan?
Kita persiapkan apa yang menÂjadi kebutuhan para pemain, seperti fasilitas dan hal-hal yang menyangkut keluarga mereka. Misalnya, dua hari sebelum beÂrangkat ke Iran, kami selesaikan semua honor para pemain. Ini bertujuan agar pemain bermain lepas tanpa memikirkan kondisi dapur keluarga mereka. Kami ingin para pemain berkonÂsenÂtrasi penuh dalam setiap perÂtandingan.
Tapi ini juga belum memÂbuahÂÂkan kemenangan?
Dalam babak kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 ini kita terÂgaÂbung di Group E bersama Qatar, Bahrain dan Iran. Kami melihat semua lawan berat, karena meÂreka sudah berada di level atas Asia.
Misalnya Bahrain sudah perÂnah ikut Piala Dunia, dan Qatar juga termasuk tim kelas dunia. Persiapan mereka sudah lama, ini akan menjadi catatan kami untuk terus melakukan pemÂbeÂnahan agar tiap pertandingan kami bisa menang.
Di Timnas saat ini banyak keÂÂÂkurangan, apa yang akan diÂperÂbaiki ke depan?
Tentu langkah perbaikan yang kami lakukan dalam skala jangka panjang, bukan hanya saat ini saja. Kualitas permainan dan stamina masih menjadi kekuraÂngan timnas. Ke depan kami akan merancang program timnas hanya satu generasi. Jadi kami akan membuat 5-6 tim nasional, timnas U-16, U-19, U-20, U-21, U-23 dan timnas senior.
Ini bagian dari proses reÂgeÂneÂrasi pemain?
Program ini di bawah koordiÂnasi Direktur Teknik yang meÂnyiapkan dan mengontrol proÂgram-programnya. Ini bertujuan agar proses regenerasi pemain bisa berjalan. Apa yang dibutuhÂkan oleh tim senior akan disiapÂkan oleh tim bawahnya. Kami juga serius membangun kemamÂpuan pemain bola muda IndoneÂsia, 5-6 sentra pelatihan sudah kami siapkan di beberapa wilayah Indonesia.
Bagaimana dengan kompeÂtisi lokal?
Kita sudah ada perintah dari AFC, yang boleh ikut kompetisi profesional adalah klub-klub profesional.
Persyaratan yang diberikan AFC harus dipenuhi oleh klub-klub di Indonesia. Kompetisi ke depan akan lebih ramai dan peÂnuh kompetitif, karena terbagi dua, yaitu profesional dan amatir. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: