WAWANCARA

Djohar Arifin: Timnas Punya Kelemahan Terutama Masalah Fisik

Kamis, 08 September 2011, 04:23 WIB
Djohar Arifin: Timnas Punya Kelemahan Terutama Masalah Fisik
Djohar Arifin

RMOL. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengatakan, pihaknya tidak memiliki target dalam pertandingan Pra Piala Dunia 2014. Setiap pemain Timnas memberikan yang terbaik.

“Kami menyadari kondisi Tim­nas ketika pertama dibentuk hanya dipersiapkan delapan hari. Sedangkan tim negara lain di­persiapkan dalam setahun,” ujar Djohar Arifin kepada Rak­yat Mer­deka, di Jakarta, Selasa (6/9).

Berikut kutipan selengkapnya;

Apa Timnas kurang persia­pan ya?

Ini memang dipersiapkan de­ngan waktu yang mepet.Para pemain kita panggil dan sudah didaftarkan. Lalu kita men­cari pelatih yang sesuai dengan kondisi sepak bola Indonesia. Hasilnya kita bisa  masuk dalam putaran ketiga.

Tapi memang ada kelemahan di tim, terutama masalah fisik pe­main. Untuk itu kita cari pelatih kelas dunia, walaupun tidak bisa full time, tapi program-program­nya bisa kita dapatkan. Tiap bulan pelatih fisik itu datang untuk menyempurnakan dan menge­valuasi program itu.


Tapi fisik pemain kita tetap lemah?

Persiapan kita sangat minim, hanya dalam waktu hitungan hari. Karena itu kita loncat ke depan mengambil program-program terbaik. Ada dua hal yang me­nyebabkan fisik pemain kita me­nurun. Pertama, saat di­panggil para pemain sedang istirahat dari kompetisi, sehingga mereka kurang latihan di klub.

Kedua, karena istirahat kom­petisi, masalah gizi makanan tera­baikan. Pola makan tidak ter­kon­trol dengan baik. Untuk itu kami persiapkan dengan baik masalah gizi makanan.


Selain itu apa yang diper­siap­kan?

Kita persiapkan apa yang men­jadi kebutuhan para pemain, seperti fasilitas dan hal-hal yang menyangkut keluarga mereka. Misalnya, dua hari sebelum be­rangkat ke Iran, kami selesaikan semua honor para pemain. Ini bertujuan agar pemain bermain lepas tanpa memikirkan kondisi dapur keluarga mereka. Kami ingin para pemain berkon­sen­trasi penuh dalam setiap per­tandingan.


Tapi ini juga belum mem­buah­­kan kemenangan?

Dalam babak kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 ini kita ter­ga­bung di Group E bersama Qatar, Bahrain dan Iran. Kami melihat semua lawan berat, karena me­reka sudah berada di level atas Asia.

Misalnya Bahrain sudah per­nah ikut Piala Dunia, dan Qatar juga termasuk tim kelas dunia. Persiapan mereka sudah lama, ini akan menjadi catatan kami untuk terus melakukan pem­be­nahan agar tiap pertandingan kami bisa menang.


Di Timnas saat ini banyak ke­­­kurangan, apa yang akan di­per­baiki ke depan?

Tentu langkah perbaikan yang kami lakukan dalam skala jangka panjang, bukan hanya saat ini saja. Kualitas permainan dan stamina masih menjadi kekura­ngan timnas. Ke depan kami akan merancang program timnas hanya satu generasi. Jadi kami akan membuat 5-6 tim nasional, timnas U-16, U-19, U-20, U-21, U-23 dan timnas senior.


Ini bagian dari proses re­ge­ne­rasi pemain?

Program ini di bawah koordi­nasi Direktur Teknik yang me­nyiapkan dan mengontrol pro­gram-programnya. Ini bertujuan agar proses regenerasi pemain bisa berjalan. Apa yang dibutuh­kan oleh tim senior akan disiap­kan oleh tim bawahnya. Kami juga serius membangun kemam­puan pemain bola muda Indone­sia, 5-6 sentra pelatihan sudah kami siapkan di beberapa wilayah Indonesia.


Bagaimana dengan kompe­tisi lokal?

Kita sudah ada perintah dari AFC, yang boleh ikut kompetisi profesional adalah klub-klub profesional.

Persyaratan yang diberikan AFC harus dipenuhi oleh klub-klub di Indonesia. Kompetisi ke depan akan lebih ramai dan pe­nuh kompetitif, karena terbagi dua, yaitu profesional dan amatir.   [rm]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA