‘’Liburan Idul Fitri kerap diÂmaÂfaatkan untuk berwisata berÂsama keluaga. Makanya perÂpuÂtaran uang begitu besar,’’ ujar Menteri Kebudayaan dan PariwiÂsata Jero Wacik kepada
Rakyat MerÂdeka, Minggu (28/8).
Menurut politisi Partai DemoÂkrat itu, pariwisata digerakkan dua komponen besar, yaitu wisaÂtawan asing dan domestik.
Setiap tahun, lanjut Wacik, berÂkah pariwisa dari wisatawan asing sekitar Rp 80 triliun dan wisataÂwan domestik Rp 120 triliun.
“Perputaran uang sebesar Rp 120 triliun itu, terbagi dalam tiga gelombang besar. Yakni, periode Juni-Juli atau masa liÂburan sekoÂlah, liburan Idul FitÂri, serta libuÂran Natal dan Tahun Baru atau akhir tahun.
“Setengahnya (Rp 60 triliun)-red terjadi saat liburan Idul Fitri,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa perputaran uang cukup besar ini berpengaruh terhaÂdap pemerataan pembangunan?Saya kira ya. Makanya, peÂngeÂÂloÂla objek wisata, penginaÂpan dan transportasi di seluruh Indonesia harus memberi pelaÂyanan terbaik agar pengunjung merasa aman dan nyaman saat menikmati liÂburan.
Apakah Kemenbudpar sudah melakukan ajakan seperti itu?Tiga minggu sebelum peraÂyaan Idul Fitri, saya membuat surat edaran kepada semua guÂbernur, bupati, dan walikota. Saya meÂminÂta mereka memberi pelaÂyaÂnan terbaik, karena pergeÂrakan ekonomi saat libur LebaÂran meÂrupakan bagian dari peÂmeÂrataan pembangunan.
Selain memberi surat edaÂran, apa lagi yang dilakukan KeÂmenbudpar untuk memakÂsimalkan potensi wisata saat liburan Lebaran?Sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri, kami melakukan sidak (insÂpeksi mendadak) ke sejumlah tempat wisata. Di antaranya, TaÂman Margasatwa Ragunan dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tujuan sidak itu untuk mengecek semua sarana dan praÂsarana, serta memastikan kebeÂraÂdaaÂnnya aman bagi pengunÂjung. Terutama, pada titik-titik rawan untuk anak-anak bermain.
Kenapa pengecekan itu dilaÂkukan satu pekan sebelum liburan Lebaran?Pengecekan ulang dalam satu pekan terakhir sangat diperlukan untuk memastikan kesiapan daÂlam menghadapi membluÂdakÂnya jumlah pengunjung. Kalau ada sarana dan prasaran yang rusak, dapat segera diperbaiki.
Selain memeriksa sarana dan prasarana, instruksi apa yang Anda berikan kepada pengeÂlola tempat wisata?Saat melakukan sidak ke seÂjumÂlah tempat wisata, saya berÂpesan kepada seluruh pekerja di objek wisata, tempat pengiÂnaÂpan, maupun restoran agar siaga peÂnuh selama libur Lebaran. MeÂreka harus melayani masyaÂrakat secara optimal. Mereka haÂrus rela menunda masa cutinya sampai libur Lebaran selesai.
Memang peningkatan sektor wisata pada Idul Fitri tahun ini cukup besar?Setiap tahun, sektor pariwisata domestik kita terus mangalami peÂningkatan. Dalam rapat kabinet sebelum libur hari raya, Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan, pergerakan ekonomi kerakyatan pada perayaan Idul Fitri tahun ini cukup besar. Bahkan, permintaÂan uang cash untuk kegiatan hari raya mencapai Rp 61 triliun.
Bagaimana Kemenbudpar meÂmaksimalkan potensi tersebut?Untuk memaksimalkan potensi dan mengerakkan ekonomi kerakÂyatan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menggalang program ‘Kenali Negerimu, Cintai Negerimu’. Kami berharap, libur sembilan hari Idul Fitri tahun ini dapat menggerakkan sektor ekoÂnomi pariwisata secara maksimal.
Pasalnya, pergerakan penduÂduk saat mudik Lebaran terjadi secara besar-besaran. Inilah keÂsempatan bagi anak-anak kita unÂtuk mengenali negerinya.
[rm]
BERITA TERKAIT: