WAWANCARA

Jero Wacik: Liburan Lebaran Berkah Pariwisata Rp 60 Triliun

Minggu, 04 September 2011, 00:37 WIB
Jero Wacik: Liburan Lebaran Berkah Pariwisata Rp 60 Triliun
Jero Wacik, Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata
RMOL. Liburan Lebaran membawa berkah bagi pariwisata. Dana tersedot dari wisatawan lokal sebesar Rp 60 triliun.

‘’Liburan Idul Fitri kerap di­ma­faatkan untuk berwisata ber­sama keluaga. Makanya per­pu­taran uang begitu besar,’’ ujar Menteri Kebudayaan dan Pariwi­sata Jero Wacik kepada Rakyat Mer­deka, Minggu (28/8).

Menurut politisi Partai Demo­krat itu, pariwisata digerakkan dua komponen besar, yaitu wisa­tawan asing dan domestik.

Setiap tahun, lanjut Wacik, ber­kah pariwisa dari wisatawan asing sekitar Rp 80 triliun dan wisata­wan domestik Rp 120 triliun.

“Perputaran uang sebesar Rp 120 triliun itu, terbagi dalam tiga gelombang besar. Yakni, periode Juni-Juli atau masa li­buran seko­lah, liburan Idul Fit­ri, serta libu­ran Natal dan Tahun Baru atau akhir tahun.

“Setengahnya (Rp 60 triliun)-red terjadi saat liburan Idul Fitri,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa perputaran uang cukup besar ini berpengaruh terha­dap pemerataan pembangunan?
Saya kira ya. Makanya, pe­nge­­lo­la objek wisata, pengina­pan dan transportasi di seluruh Indonesia harus memberi pela­yanan terbaik agar pengunjung merasa aman dan nyaman saat menikmati li­buran.

Apakah Kemenbudpar sudah  melakukan ajakan seperti itu?
Tiga minggu sebelum pera­yaan Idul Fitri, saya membuat surat edaran kepada semua gu­bernur, bupati, dan walikota. Saya me­min­ta mereka memberi pela­ya­nan terbaik, karena perge­rakan ekonomi saat libur Leba­ran me­rupakan bagian dari pe­me­rataan pembangunan.

Selain memberi surat eda­ran, apa lagi yang dilakukan Ke­menbudpar untuk memak­simalkan potensi wisata saat liburan Lebaran?
Sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri, kami melakukan sidak (ins­peksi mendadak) ke sejumlah tempat wisata. Di antaranya, Ta­man Margasatwa Ragunan dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tujuan sidak itu untuk mengecek semua sarana dan pra­sarana, serta memastikan kebe­ra­daa­nnya aman bagi pengun­jung. Terutama, pada titik-titik rawan untuk anak-anak bermain.

Kenapa pengecekan itu dila­kukan satu pekan sebelum liburan Lebaran?
Pengecekan ulang dalam satu pekan terakhir sangat diperlukan untuk memastikan kesiapan da­lam menghadapi memblu­dak­nya jumlah pengunjung. Kalau ada sarana dan prasaran yang rusak, dapat segera diperbaiki.

Selain memeriksa sarana dan prasarana, instruksi apa yang Anda berikan kepada penge­lola tempat wisata?
Saat melakukan sidak ke se­jum­lah tempat wisata, saya ber­pesan kepada seluruh pekerja di objek wisata, tempat pengi­na­pan, maupun restoran agar siaga pe­nuh selama libur Lebaran. Me­reka harus melayani masya­rakat secara optimal. Mereka ha­rus rela menunda masa cutinya sampai libur Lebaran selesai.

Memang peningkatan sektor wisata pada Idul Fitri tahun ini cukup besar?
Setiap tahun, sektor pariwisata domestik kita terus mangalami pe­ningkatan. Dalam rapat kabinet sebelum libur hari raya, Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan, pergerakan ekonomi kerakyatan pada perayaan Idul Fitri tahun ini cukup besar. Bahkan, perminta­an uang cash untuk kegiatan hari raya mencapai Rp 61 triliun.

Bagaimana Kemenbudpar me­maksimalkan potensi tersebut?
Untuk memaksimalkan potensi dan mengerakkan ekonomi kerak­yatan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menggalang program ‘Kenali Negerimu, Cintai Negerimu’. Kami berharap, libur sembilan hari Idul Fitri tahun ini dapat menggerakkan sektor eko­nomi pariwisata secara maksimal.

Pasalnya, pergerakan pendu­duk saat mudik Lebaran terjadi secara besar-besaran. Inilah ke­sempatan bagi anak-anak kita un­tuk mengenali negerinya.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA