WAWANCARA

Zulkarnain: Saya Optimistis Terpilih Meski Dihujani Tudingan

Sabtu, 03 September 2011, 06:04 WIB
Zulkarnain: Saya Optimistis Terpilih Meski Dihujani Tudingan
RMOL. Jaksa Zulkarnain berjiwa besar menerima sejumlah tudingan yang dihadapi setelah masuk delapan besar calon pimpinan KPK.

Berbagai tudingan itu tidak mem­buat nyalinya  ciut mengha­dapi fit and proper test yang akan dilakukan Komisi III DPR.

   “Apa yang saya dapat saat ini, karena memang memenuhi sya­rat men­jadi salah satu pim­pinan KPK. Saya kan hanya be­rusaha. Yang Kuasa yang me­nen­tukan,” kata Zul­­karnain ke­pada Rakyat Mer­deka di Jakarta, Sabtu (27/8).  

Seperti diketahui, sejumlah ka­langan mendesak DPR agar tidak memilih calon pimpinan KPK dari unsur Kejaksaan dan Kepo­li­sian. Sebab,  KPK dibentuk ka­re­na kedua lembaga tersebut ti­dak mampu memerangi korupsi.

“Jika orang-orang di Kepolisi­an atau Kejaksaan ada yang ba­gus, ya dipertahankan di instan­sinya saja,” ujar Direktur Lingkar Ma­dani Ray Rangkuti.

Menurut Ray, Zulkarnain me­mi­liki dua catatan negatif. Per­ta­ma, saat menjabat Kajati Ja­tim 2008-2009 tak kunjung me­n­y­a­ta­kan lengkap perkara penyi­di­kan kasus Lapindo.

Kedua, dia me­nya­takan leng­kap berkas perkara tiga pembu­nuh Ansori. Padahal, ada salah tangkap dalam kasus ini.

Menanggapi hal itu, Zul­kar­nain mengatakan, data-data yang dibeberkan tersebut harus dip­er­tanyakan akuratnya. “Kalau mencari data itu yang akurat. Itu saja. Dengan informasi dan data yang akurat, kesimpulannya juga bagus,” ujar Koordinator Staf Ahli Jaksa Agung ini.

Berikut kutipan selengkapnya:

Menghadapi uji kepatutan dan kelayakan di DPR, apa yang Anda persiapkan?
Kalau soal persiapan, ya sama saja. Ini kan untuk tujuan yang sama. Hukum punya ukuran-uku­ran yang jelas dan terukur. Ikuti saja proses secara benar dan wa­jar. Kita beri kesempatan kepada wakil-wakil kita untuk me­la­ks­a­nakan tugas mereka.

Apa Anda yakin dapat mele­wati seleksi tersebut?
Meski perjalanan untuk men­jadi pimpinan KPK masih pan­jang, saya optimistis dapat me­lalui seleksi dan terpilih sebagai pimpinan KPK meski dihujani tudingan. Lolosnya saya hingga de­lapan besar, mengindikasikan kalau saya memenuhi syarat.

Niat saya hanya ingin ber­kontribusi. Mengenai ha­sil ak­hir­nya saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Tugas saya ha­­nya sebatas usaha.

Apakah tudingan negatif itu mempengaruhi kondisi psiko­logis Anda?
Tidak berpengaruh sama se­kali. Tapi saya berharap, pe­ni­laian itu lebih fair dan objektif. Kita ha­rus saling bahu-membahu untuk mengatasi permasalahan besar ini. Saya nggak ada beban, saya tulus dan ikhlas.

Bagaimana jika unsur Ke­po­lisian dan Kejaksaan tidak ter­pilih menjadi memimpin KPK?
KPK adalah penegak hu­kum. Lembaga tersebut harus di­isi orang-orang yang me­nger­ti dan mengetahui soal permasalahan hukum. Maka­nya, variasi unsur (profesi) sa­ngat dibutuhkan un­tuk mem­perkuat lembaga ter­sebut.

Sebelum menjalani uji ke­pa­tutan dan kelayakan, apa ada  yang mengintervensi Anda?
Jangan berprasangka begitu. Itu kan namanya menambah ma­sa­lah. Kita kan sudah cukup ba­nyak masalah. Kita sele­sai­kan saja dengan baik. Mudah-mu­­dahan ke depan lebih baik lagi.

Anda tidak masuk dalam em­pat besar saat Pansel mem­buat ranking, tanggapannya?
Tanyakan saja pada yang mem­buat (ranking-red), jangan ke sa­ya. Mungkin, mereka ada pertim­bangan ter­sendiri. Saya nggak ter­pengaruh dengan ranking mau­pun sejum­lah tudingan negatif yang diala­matkan kepada saya.

Sekali lagi saya tegaskan, pem­berantasan korupsi adalah tugas besar. Kita harus meme­ra­nginya secara bersama-sama. Bukan sa­ling menuding atau menya­lah­kan.

Jika terpilih menjadi pim­pi­nan KPK, apa yang di­prio­ritaskan?
Saya tidak suka mengumbar janji. Pokoknya, saya punya ko­mitmen untuk memberantas ko­rupsi, menjalankan tugas dan fungsi KPK. Kita optimalkan semua, sehingga capaiannya le­bih maksimal.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA