WAWANCARA

Huzna Zahir: Pemudik Belum Merasakan Peningkatan Pelayanan

Kamis, 01 September 2011, 02:20 WIB
Huzna Zahir: Pemudik Belum Merasakan Peningkatan Pelayanan
Huzna Zahir
RMOL.Pemerintah dinilai kurang persiapan menghadapi Lebaran. Sejumlah masalah terus terjadi. Padahal, ritual mudik ini dilakukan setiap tahun.

“pemerintah tidak pernah be­lajar dari per­soa­lan sebelum­nya, sehingga ma­salah yang sama terus berulang tiap ta­hunnya,” tegas Ketua Ya­ya­san Lem­baga Konsu­men Indo­nesia (YLKI) Huzna Zahir ke­pada Rak­yat Mer­deka di Jakarta, Jumat (26/8).

Menurut Huzna, upaya pe­ning­katan kinerja dalam mem­berikan pelayanan bagi pemudik belum terlihat hasilnya. Padahal, peme­rintah mengklaim sudah mela­kukan itu.

“Peningkatan pelayanan be­lum terlihat secara nyata. Arti­nya be­lum dirasakan pemudik,” tandas Huzna.

Huzna menjelaskan,  perbaikan sarana dan prasarana wajib dila­kukan tiap tahun demi menjamin kenyamanan para pemudik.

Berikut kutipan selengkapnya;

Pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan?

Pemerintah harus meningkat­kan pengawasan dan pengaturan sistemnya. Misalnya tempat pe­nga­duan bagi pemudik. Sepenge­tahuan saya hal ini belum berjalan maksimal. Cara itu diha­rap­kan bi­sa memberikan data ba­gi peme­rintah untuk melaku­kan evaluasi dan memberikan sanksi bagi operator yang nakal.

Anda melihat pemerintah ti­dak melakukan perbaikan se­tiap tahunnya?

Sebenarnya ada beberapa upaya perbaikan yang dilakukan peme­rintah, terutama oleh ope­rator pe­nyelenggaranya. Seperti PT Kere­ta Api Indonesia (KAI), beru­saha merubah sistem pem­belian tiket kereta dan mengatur sistem kereta ekonomi. Itu upaya mereka untuk meningkatkan pelayanan.

Bagaimana dengan kualitas ja­lan yang masih berma­salah?

Itu yang menjadi sorotan kami. Sebab, masalah ini terjadi terus-menerus tiap tahunnya. Kita bisa lihat menjelang Lebaran masih ba­nyak perbaikan-perbaikan jalan.

Saya melihat ini malah terke­san menjadi proyek tahunan pe­merintah. Tiap tahun harus di­perbaiki. Artinya, kualitas infra­struk­tur jalan kurang bagus.

Soal pengaduan ma­syarakat ten­tang armada mu­dik?

Untuk tahun ini kami belum bisa menyimpulkan datanya se­cara lengkap. Yang jelas, tiap ta­hun pengaduan itu selalu ada. Mi­salnya ketidakjelasan tarif ang­­­kutan, masalah ketidaknya­ma­nan, khususnya di kereta api dan ti­dak konsistennya jadwal kebe­rang­katan armada.

Yang masih menjadi persoalan utama adalah ka­pasitas angkut yang belum men­cu­kupi kebutuhan. Kondisi ini membuat orang ber­alih ke ken­daraan pri­badi, se­per­ti motor yang pada dasarnya bu­kan alat transportasi jarak jauh.

Bagaimana dari sisi keama­nan pemudik?

Hal ini dipengaruhi oleh ba­nyak faktor. Keamanan pemudik bkan hanya men­ja­di tanggung jawab aparat Ke­polisian saja.

Satu hal yang bisa dilakukan, memberi tanggung jawab keama­nan kepada para operator. Mere­ka jangan hanya menjual tiket saja, tapi harus bisa menga­wasi, mulai dari membeli tiket hingga  masuk ke armada dengan aman.

Operator jangan hanya memas­tikan tidak ada calo, tapi juga ha­rus menjamin keamanan pemu­dik. Mereka bisa me­nem­pat­kan petu­gas­nya di bebe­rapa titik di ter­mi­nal atau stasiun, sehingga pe­nga­wasan bisa terjaga.

Perlu sikap tegas buat opera­tor nakal?

Iya dong. saya tidak mengha­rap­kan ada orang yang diturun­kan di jalan atau ditarik ongkos tambahan di jalan. Tapi apabila itu masih ter­jadi, konsumen ha­rus melapor­kan operator terse­but. Hal ini penting dilakukan agar ope­rator dapat sanksi. Ka­lau ti­dak di­berikan sanksi, tiap tahun me­re­ka mela­kukan hal yang sa­ma. [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA