“Publik memerlukan pemimÂpin yang tidak bimbang, tapi tepat dalam mengambil keputuÂsan,†ungkap Rektor Universitas Paramadina, Anis BasÂwedan, di Jakarta.
Menurut Anis, semua masalah yang dihadapi pemimpin, harus dihadapi agar bisa diselesaikan dengan tepat. Jangan samÂpai timÂbul duÂgaan-dugaan yang menyebutkan seÂoÂrang peÂmimÂÂpin tiÂdak mengurusi maÂsalah terÂsebut.
“Kalau masalah tidak dihadapi, maka akan memunculkan dugaan macam-macam,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Bagaimana kredibilitas peÂmeÂrintah dalam pemberantaÂsan korupsi?Dalam hal pemberantasan koÂrupsi, banyak urusan yang belum diselesaikan. Kita ini perlu memÂberikan kepastian hukum. Mulai dari urusan hukum kontrak samÂpai dengan kepastian hukum bagi warga negara.
Indonesia dalam hal kepastian hukum kontrak, sama seperti Ghana. Sangat rendah sekali. SeÂhaÂrusnya ada kesamaan penegaÂkan hukum semua masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa ada perlakuan yang equal di depan hukum, baik bagi rakyat yang punya pengaruh maupun rakyat kecil.
Intinya penegakan hukum di Indonesia masih lemah?Saat ini hukum lunglai di haÂdapan rakyat yang berkuasa. Tapi hukum tegak dan kokoh di depan rakyat kecil. Seharusnya itu tidak boleh terjadi.
Penegakan hukum itu urusan polisi, kejaksaan, dan KPK. LemÂbaga-lembaga itu butuh perlinÂdungan politik. Artinya, mereka bisa bekerja dengan baik jika mereka dilindungi secara politik.
Misalnya kepolisian memeÂriksa seorang anggota partai politik. Tapi karena dekat dengan kekuasaan, orang itu tidak jadi diperiksa. Seharusnya orang itu bisa diperiksa, penegakan hukum harus jalan terus.
Partai Demokrat lagi didera masalah, bagaimana pemimpin bersikap?Saya ingin mencontohkan, saya adalah seorang ayah dan juga seorang rektor. Ada masa di mana saya lebih dominan meÂmainÂkan peran sebagai ayah. Tapi ada saatnya saya memainkan peran dominan sebagai rektor. Tergantung situasi dan tempat, sehingga tidak hanya bisa dibiÂlang saya sebagai ayah saja atau saya sebagai rektor saja.
Begitu juga dengan posisi yang dimiliki Pak SBY sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat dan juga sebagai Presiden. ArtiÂnya, menurut saya yang penting adalah peran itu dimainkan sesuai dengan konteksnya.
Mengenai kasus Nazaruddin, apakah itu mencerminkan sisi gelap kaum muda Indonesia?Usia Nazaruddin memang muda, tetapi perilakunya purbaÂkala. Jadi definisi anak muda itu adalah harus ada sesuatu yang baru. Kalau tidak ada sesuatu yang baru tidak ada yang menarik bagi anak muda. Anak muda itu menarik kalau ada yang baru. Bukan berdasarkan usianya. Misalnya memiliki ide baru, penÂdekatan baru, dan lain-lain. Sifat kebaruannya yang menarik bukan kemudaannya. Nazaruddin itu muda usianya tapi tidak memÂbawa sesuatu yang baru. Apa yang dilakukannya sangat priÂmitif dalam politik.
Bagaimana Anda menilai biaya pemilu begitu besar?Ada lima hal yang krusial daÂlam pemilu, yaitu: kekuatan ide, kekuatan massa, kekuatan uang, kekuatan machinery poliÂtik, dan kekuatan jaringan. Dari lima itu yang dominan adalah uang. Salah satu hal yang bisa dilaÂkukan adalah dengan memÂbatasi biaya kampanye. Bukan memÂbatasi sumbangan kamÂpanye.
[rm]
BERITA TERKAIT: