Menurut Ketua DPR Marzuki Alie, pelanggaran etika dan diÂsiÂplin yang dilakukan anggota DPR ditindak tanpa tebang pilih.
“Kami sudah bicara dengan BK untuk menindaklanjuti duÂgaan pelanggaran etika dan disiplin yang dilakukan anggota DPR. Semua yang bermasalah kami dorong, tanpa tebang pilih. Badan kehorÂmatan itu indepenÂden,†tegas MarÂzuki Alie kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Dengan independensi dan seÂjumlah kewenangan yang dimiÂliki, harusnya BK dapat bekerja secara maksimal. “Kalau soal data absen anggota dewan, BK kan bisa meminta dari alat keÂlengÂkapan. Nggak perlu meÂnunggu Setjen DPR. Di alat keÂlengkapan, tiap bulan ada lapoÂranÂnya,†tegas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Berikut kutipan selengkapnya:Menurut Anda bagaimana kinerja BK DPR?Pimpinan DPR sudah beberapa kali bicara dengan Badan KehorÂmatan. Sebagai pimpinan, kami satu suara dalam mendukung kinerja badan kehormatan.
Meski demikian, kami juga memahami kalau Badan KehorÂmatan perlu waktu untuk meninÂdaklanjuti sejumlah dugaan peÂlanggaran etika dan disiplin yang dilakukan anggota DPR. Jadi, kita tunggu saja hasil kerja mereka.
Apa terobosan yang akan diÂlakukan DPR?Meski semua yang kami kerjaÂkan seolah-olah salah. Tapi kami tetap bekerja dan melakukan perÂbaikan. Salah satu terobosannya, bahwa kami tunjukkan pada siÂdang paripurna mendatang. Kami akan mengambil keputusan tenÂtang pemberhentian anggota DPR.
Siapa saja yang akan dijatuhi sanksi?Mengenai nama-namanya, tunggu 5 Juli 2011 saat Rapat PariÂpurna DPR. Yang saya bisa informasikan saat ini hanya benÂtuk sanksi yang akan dijatuhkan. Yaitu, satu orang dipecat secara tetap, satu orang lagi diberhentiÂkan sementara, dan satu orang dipindah dari komisi atau tidak boleh memimpin komisi.
Semua itu sudah ada keputuÂsanÂnya, tinggal dibacakan saat paripurna. Keputusan itu, diambil dari hasil kajian dan kesimpulan Badan Kehormatan.
Keputusan ini diambil kaÂrena kinerja DPR menjadi soÂrotan?Sekali lagi saya tegaskan, kami serius dalam bekerja dan memÂperÂbaiki diri. Saya jamin, pemeÂcaÂtan anggota DPR tidak akan berhenti sampai di sini, berikutÂnya akan ada lagi dan lagi.
Kinerja itu kan tidak dilakukan dan terlihat dalam sehari atau dua hari. Kinerja kami ada rencana straÂtegis (renstra) dan tahaÂpannya.
Bagaimana DPR berkoordiÂnasi dengan institusi lain, seÂperti KPK, terkait dugaan peÂlanggaran hukum yang dilakuÂkan anggota DPR?Pelanggaran hukum dan etika adalah dua hal yang berbeda. Di DPR, BK bertugas untuk meninÂdak dugaan pelanggaran etika dan disiplin yang dilakukan anggota dewan. Sementara penegakan huÂkumnya dilakukan aparat peÂneÂgak hukum, misalnya KPK.
Kami tidak akan menginterÂvensi mereka dalam menjalankan tugasÂnya. Hanya berharap meÂreka tidak membuat isu seperti yang terjadi saat ini. Seolah-olah negara ini rusak oleh seorang NazaÂruddin.
Harusnya, KPK untuk bersiÂkap adil terÂhadap para koruptor yang lari ke SingaÂpura, seperti koruptor BLBI, bukan hanya terÂhadap Nazaruddin saja.
[rm]
BERITA TERKAIT: