“Saya akan ceritakan apa adaÂnya yang saya alami selama ini. Saya tidak akan mengada-ada dalam memberikan penjelasan,†ungkap Wayan Koster kepada Rakyat Merdeka, Kamis (23/6).
Wayan akan memberikan penÂjelasan mengenai kronologis pemÂbahasan anggaran di Komisi X terkait agenda Sea Games yang akan dilaksanakan November mendatang.
“Saya akan memberikan penjeÂlasan sedetail mungkin apabila diperlukan,’’ ujar anggota DPR dari Dapil Bali itu.
Menurut politisi dari PDI Perjuangan itu, tidak ada istilah pengamanan anggaran dalam pemÂbangunan wisma atlet Sea Games di Komisi X DPR. Semua anggota Komisi X mendukung penuh pelaksanaan Sea Games, sehingga tidak perlu pengamanan anggaran untuk DPR.
“Pengamanan itu diperlukan kalau ada fraksi yang tidak setuju atau menentang program Sea GaÂmes,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Dari mana Anda yakin tidak ada indikasi suap?
Saya yakin tidak ada suap yang terjadi di Komisi X maupun di BaÂÂdan Anggaran (Banggar). Di Banggar hanya membahas pagu anggaran kementerian dan lemÂbaga. Programnya dibahas di Komisi masing-masing. Apabila kaitannya dengan olahraga, terleÂbih mengenai Sea Games, itu kan sudah program yang spesifik. Jadi dibahas di Komisi X, tidak dibahas di Banggar.
Kenapa Nazaruddin menyeÂbut nama Anda terlibat dalam kasus itu?
Saya tidak tahu persis mengapa nama saya dikait-kaitkan. Yang jelas saya tidak mengerti permaÂsaÂlahan itu. Memang tidak ada suap menyuap di Komisi X mauÂpun di Banggar.
Menurut saya, beliau (Nazar) saat ini mengalami tekanan moÂral, pikiran, dan psikis, sehingga berbicara seperti itu di media. SeÂlain itu, beliau merasa diÂjauhÂkan dan dibuang oleh partainya, seÂhingga dirinya merasa terÂsudutÂkan. Tapi terus terang saya tidak ingin berpolemik dengan Pak Nazar melalui media terÂhaÂdap masalah yang diungkapÂkannya.
Apa Anda berniat lapor poÂlisi terkait dugaan penceÂmaran nama baik?
Saya tidak ada niat untuk meÂlaporkan beliau ke polisi terkait tudingannya kepada saya. Kalau memang Pak Nazaruddin punya bukti akurat mengenai hal yang dituduhkannya, laporkan saja ke KPK, nanti akan dikaji.
Apabila KPK memandang perlu memanggil orang-orang yang disebut Pak Nazar, termasuk diri saya. Ya saya akan hadir memÂberikan keterangan apa adanya.
Apa harapan Anda?
Saya menyarankan agar Pak Nazar fokus pada masalahnya. Jangan memperluas masalah deÂngan menyeret-nyeret orang lain tanpa bukti. Hal ini telah memÂbuat orang jadi tidak simpati. Orang akan ramai-ramai memuÂsuÂhinya, kan kasian juga. Kalau dipanggil KPK, ya datang saja. Belum tentu juga dia bersalah kan, sehingga masalahnya bisa jelas.
Apa yang sudah Anda jelasÂkan kepada pimpinan Fraksi?
Saya laporkan kepada Pak Tjahjo bahwa saya tidak terlibat dalam masalah ini. Saya juga menÂjelaskan sesuai dengan tuÂgas di Komisi X yang membiÂdangi peÂmuda dan olahraga, pemÂÂbahaÂsan mengenai anggaÂran kemenÂterian pemuda dan oleh raga daÂlam APBN 2010, 2011 dan seteÂrusnya, dilakukan seÂcara kelemÂbagaan. Semua anggota terlibat dalam pemÂbahasan itu.
Saya jelaskan tidak ada pengaÂmanan anggaran dalam kasus wisma atlet. Yang ada adalah 11 orang menjadi tim anggaran dan diketuai Ibu Angelina Sondakh serta wakilnya saya. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: