WAWANCARA

Wayan Koster: Kalau Nazar Punya Bukti Laporkan Saja ke KPK

Senin, 27 Juni 2011, 01:58 WIB
Wayan Koster: Kalau Nazar Punya Bukti Laporkan Saja ke KPK
RMOL.Anggota DPR Wayan Koster mengaku siap dipanggil BK DPR dan KPK untuk dimintai penjelasan terkait kasus dugaan suap wisma atlet Sea Games.  

“Saya akan ceritakan apa ada­nya yang saya alami selama ini. Saya tidak akan mengada-ada dalam memberikan penjelasan,” ungkap Wayan Koster kepada Rakyat Merdeka, Kamis (23/6).

Wayan akan memberikan pen­jelasan mengenai kronologis pem­bahasan anggaran di Komisi X terkait agenda Sea Games yang akan dilaksanakan November mendatang.

“Saya akan memberikan penje­lasan sedetail mungkin apabila diperlukan,’’ ujar anggota DPR dari Dapil Bali itu.

Menurut politisi dari PDI Perjuangan itu, tidak ada istilah pengamanan anggaran dalam pem­bangunan wisma atlet Sea Games di Komisi X DPR. Semua anggota Komisi X mendukung penuh pelaksanaan Sea Games, sehingga tidak perlu pengamanan anggaran untuk DPR.

“Pengamanan itu diperlukan kalau ada fraksi yang tidak setuju atau menentang program Sea Ga­mes,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Dari mana Anda yakin tidak ada indikasi suap?

Saya yakin tidak ada suap yang terjadi di Komisi X maupun di Ba­­dan Anggaran (Banggar). Di Banggar hanya membahas pagu anggaran kementerian dan lem­baga. Programnya dibahas di Komisi masing-masing. Apabila kaitannya dengan olahraga, terle­bih mengenai Sea Games, itu kan sudah program yang spesifik. Jadi dibahas di Komisi X, tidak dibahas di Banggar.

Kenapa Nazaruddin menye­but nama Anda terlibat dalam kasus itu?

Saya tidak tahu persis mengapa nama saya dikait-kaitkan. Yang jelas saya tidak mengerti perma­sa­lahan itu. Memang tidak ada suap menyuap di Komisi X mau­pun di Banggar.

Menurut saya, beliau (Nazar) saat ini mengalami tekanan mo­ral, pikiran, dan psikis, sehingga berbicara seperti itu di media. Se­lain itu, beliau merasa di­jauh­kan dan dibuang oleh partainya, se­hingga dirinya merasa ter­sudut­kan. Tapi terus terang saya tidak ingin berpolemik dengan Pak Nazar melalui media ter­ha­dap masalah yang diungkap­kannya.

Apa Anda berniat lapor po­lisi terkait dugaan pence­maran nama baik?

Saya tidak ada niat untuk me­laporkan beliau ke polisi terkait tudingannya kepada saya. Kalau memang Pak Nazaruddin punya bukti akurat mengenai hal yang dituduhkannya, laporkan saja ke KPK, nanti akan dikaji.

Apabila KPK memandang perlu memanggil orang-orang yang disebut Pak Nazar, termasuk diri saya. Ya saya akan hadir mem­berikan keterangan apa adanya.

Apa harapan Anda?

Saya menyarankan agar Pak Nazar fokus pada masalahnya. Jangan memperluas masalah de­ngan menyeret-nyeret orang lain tanpa bukti. Hal ini telah mem­buat orang jadi tidak simpati. Orang akan ramai-ramai memu­su­hinya, kan kasian juga. Kalau dipanggil KPK, ya datang saja. Belum tentu juga dia bersalah kan, sehingga masalahnya bisa jelas.

Apa yang sudah Anda jelas­kan kepada pimpinan Fraksi?

Saya laporkan kepada Pak Tjahjo bahwa saya tidak terlibat dalam masalah ini. Saya juga men­jelaskan sesuai dengan tu­gas di Komisi X yang membi­dangi pe­muda dan olahraga, pem­­baha­san mengenai angga­ran kemen­terian pemuda dan oleh raga da­lam APBN 2010, 2011 dan sete­rusnya, dilakukan se­cara kelem­bagaan. Semua anggota terlibat dalam pem­bahasan itu.

Saya jelaskan tidak ada penga­manan anggaran dalam kasus wisma atlet. Yang ada adalah 11 orang menjadi tim anggaran dan diketuai Ibu Angelina Sondakh serta wakilnya saya. [rm]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA