WAWANCARA

Vence Rumangkang: SBY Masih Peduli Partai Demokrat­

Rabu, 22 Juni 2011, 06:58 WIB
Vence Rumangkang: SBY Masih Peduli Partai Demokrat­
Vence Rumangkang
RMOL. Pendiri Utama Partai Demokrat Vence Rumangkang angkat bicara terkait berbagai persoalan yang menimpa partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat merasa prihatin melihat kondisi partainya seka­rang ini. Sebab, ada pengamat politik dan pengamat hukum me­nuding, partai ini sarang pe­rampok dan kumpulan koruptor.

“Tuduhan itu sangat tidak berdasar dan tidak tepat. Sebab, ma­sih banyak kader Partai De­mo­krat yang bersih dan berpikir sehat. Jangan gara-gara satu atau dua orang yang tersangkut dugaan korupsi, lalu digenerali­sasikan semuanya jelek,” ujar Vence Rumangkang kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.      

Berikut kutipan selengkapnya:

Selama ini Anda diam, ke­napa tiba-tiba ingin berbicara?
Sebagai pendiri utama tentu sudah saatnya berbicara. Dalam situasi genting seperti ini, kami pendiri perlu berbuat hal yang pen­ting demi menyelamatkan partai ini. Sebab, banyak tudi­ngan yang tidak benar. Padahal, partai ini didirikan penuh idea­lisme, demi bangsa, negara, dan rakyat. Bukan memperkaya pri­badi-pribadi kader Partai Demokrat.

Apa yang kami cita-cita sebe­narnya sebagian sudah tercapai, yakni Pak SBY menjadi presiden dua periode  dengan mengukir dan menuliskan sebuah ‘episode perjalanan bangsa Indonesia’. Selain itu, banyak hal yang telah dilakukan pemerintah ini demi perbaikan nasib rakyat. Ini bukti bahwa kami peduli rakyat, bukan untuk memperkaya pribadi kader.  

Sejumlah kader Partai De­mo­krat tersangkut dugaan ko­rupsi?
Partai lain juga ada yang ter­kena dugaan korupsi, tapi tidak seheboh ini. Masalah ini kita serahkan ke aparat hukum untuk menelusuri­nya. Apa benar telah melakukan ko­rupsi. Tapi sebelum divonis pengadilan, hendaknya berlaku asas praduga tak bersa­lah. Jangan duluan divonis telah melakukan korupsi. Pengamat hukum hen­dak­nya berkomentar dengan tidak menyalahi aturan hukum.  

Bagaimana reaksi Anda ter­kait kasus bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin?
Tahun 2005 lalu, pasca Kong­res Bali, saya sudah mengingat­kan agar jangan sembarangan mere­krut orang. Jangan sampai orang-orang baru itu bikin ma­salah.

Saat itu, saya berharap agar para kader dan simpatisan agar tidak dengan gampang melupa­kan sejarah pendirian Partai, tidak dengan gampang melupakan idea­lisme, patriotisme dan ke­banggaan partai dengan hal-hal sepele,  segepok uang, hanya ka­rena tidak mengerti dan mema­hami sejarah, identitas, dan ka­rak­ter Partai Demokrat.

Masalah ini sudah saya tuang­kan dalam buku Sejarah Keme­nangan Partai Demokrat di hala­man 336.

Apa solusi menghadapi per­soa­lan ini?
Kader-kader Partai Demokrat hendaknya tidak saling tuding demi meraih popularitas mura­han, tapi dampaknya membuat partai terpecah. Semuanya mela­kukan konsolidasi demi mem­pertahan­kan kemenangan Pemilu 2014. Hal terpenting setiap kader untuk mengembangkan idea­lisme.

SBY kelihatannya tenang-tenang saja menghadapi persoa­lan ini, apa kurang perhatian sama Partai Demokrat meng­ingat tidak mencalonkan Pe­milu 2014?
Saya tidak percaya kalau Pak SBY bertindak seperti itu. Pak SBY masih peduli terhadap partai ini meski tidak mencalonkan da­lam Pemilu Presiden 2014. Se­bab, punya hubungan emosional dengan partai ini.

Partai ini sengaja dilahirkan persis di tanggal lahir Pak SBY, yakni tanggal 9 bulan 9. SBY lahir 9-9-1949.

Partai Demokrat terdaftar da­lam Lembaran Negara dengan nomor 81 pada 9 Oktober 2001.  Dengan alasan itu,  99 orang ber­kumpul di Gedung Graha Pra­tama, Jalan MT Haryono, di kan­tor saya,  9 September 2001.

Angka 9 dipercaya masyakarat Jawa dan China sebagai angka keramat. Namun, angka 9 juga merupakan angka keramat pada masyarakat Minahasa. Sembilan itu makasiow, angka yang di­per­caya membawa kemujuran dan kebaikan.

Selain itu, rakyat melalui Partai Demokrat telah menghantar be­liau sebagai Presiden dua periode.

Melihat kondisi itu, walau Pak SBY tidak mencalonkan Pemilu 2014, tapi tetap peduli terhadap partai ini. Tidak mungkin ber­pangku tangan kalau Partai Demokrat ditimpa masalah.

Ada selentingan agar dilaku­kan Kong­res Luar Biasa, ba­gai­mana pendapat Anda?
Kami tidak berpikir seperti itu. Tidak ada urgensinya melakukan Kongres Luar Biasa. Yang pen­ting sekarang ini semua kader Partai Demokrat harus bersatu untuk menghadapi situasi genting ini.

 Bagaimana kalau nyanyian Nazaruddin benar bahwa fung­sionaris Partai Demo­krat Ange­­lina Son­dakh dan Mirwan Amir terlibat da­lam kasus Ses­menpora?
Kita lihat saja nanti ya. Saya tidak bisa menjawab hal-hal yang belum terjadi.

Apa aksi nya­ta para pen­diri Partai Demokrat meli­hat kon­disi seperti ini?
8 Juli mendatang kami sudah sepakat berkumpul di Jakarta untuk membentuk Forum Komu­nikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat.

Apa tujuannya?
Nanti kita lihat, apa saja yang diputuskan forum ini. Yang jelas, kami ingin partai ini diselamat­kan. Se­ma­ngat­nya dikembalikan saat di awal berdiri.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA