WAWANCARA

Ferry Juliantono: Tidak Ada Perpecahan Malah Semakin Solid

Sabtu, 28 Mei 2011, 08:31 WIB
Ferry Juliantono: Tidak Ada Perpecahan Malah Semakin Solid
RMOL. Pengurus dan kader Partai Demokrat semakin solid dengan adanya kasus Mohammad Nazaruddin. Sebab, masing-masing  bertekad membuktikan kepada rakyat bahwa partai ini tidak bobrok.

“Kasus ini musibah bagi kami, tapi dengan kasus ini memberi­kan energi besar bagi Partai Demo­krat untuk mengkonsolidir diri agar bertambah besar ke depan,’’ ujar fungsionaris DPP Partai Demokrat, Ferry Julian­tono, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.  

Berikut kutipan selengkapnya;

Sebagai kader Demokrat, apa tanggapan Anda soal ka­bur­nya Nazaruddin ke Singa­pura?
Jika benar Nasaruddin kabur, sangat disayangkan. Lebih baik dia segera kembali dan menjer­nih­kan sesegera mungkin segala persoalan yang dihadapinya.

Apa benar Nazaruddin ka­bur gara-gara tidak dibela par­tai?
Partai tetap diminta mendam­pingi kok. Karena kita masih menggunakan azas praduga tak bersalah.

Suasana kebatinan partai se­karang ini seperti apa?
Ya memang ada pengaruhnya, tapi harus segera dipulihkan. Ingat, tanggung jawab partai ke­pada rakyat.

Benarkah ada dua kubu di internal partai pasca kasus ini?
Tidak ada. Kami tidak terpe­cah, malah semakin solid. Kalau per­bedaan cara pandang itu hal yang wajar. Misalnya, ada yang me­mandang dari sudut penega­kan hukum secara umum dengan da­sar bahwa Indonesia ini meru­pa­kan negara hukum. Ada juga sebagian teman-teman melihat dari sisi penegakan aturan partai terhadap kader.

Dua-duanya adalah pendapat yang tepat, dan terbukti dua hal ter­sebut yang menjadi pertim­ba­ngan Dewan Kehormatan untuk mengambil keputusan ter­hadap masalah ini. Justru dari peristiwa ini tersimpan energi be­sar bagi Partai Demokrat untuk mengkon­solidir diri ber­tambah kuat sekali­gus memiliki meka­nisme berta­han yang se­makin teruji.

Tanggapan Anda terhadap ka­sus Nazaruddin ini?
Semua manusia pasti mem­punyai kesalahan.Setiap kesala­han penting untuk secara sadar diperbaiki. Bagi partai peristiwa ini penting untuk dijadikan se­bagai kritik dan otokritik.Tidak hanya Nazaruddin yang harus introspeksi, tetapi secara kolektif Partai Demokrat sebaiknya mela­kukan evaluasi untuk mengambil hikmah. Tentunya pengalaman yang mahal ini harusnya bisa mendorong Partai Demokrat lebih maju lagi.Kita harus kem­bali tegak dan bekerja kembali untuk rakyat.

Sudah tepatkah keputusan Dewan Kehormatan yang non aktif­kan Nazaruddin dari  Ben­dahara Umum Partai Demo­krat?
Saya rasa partai di Indonesia yang mempunyai Dewan Kehor­ma­tan secara fungsional, salah satunya adalah Partai Demokrat. Dewan Kehormatan bertugas men­jaga ditegakkannya etika dan moral partai oleh semua kader partai.

Keputusan Dewan Kehorma­tan yang memberhentikan sau­dara Muhammad Nazaruddin merupakan keputusan final dan harus didukung oleh semua kader Partai Demokrat. Tapi tentunya kita juga harus menghargai hak hukum Nazaruddin. Mari kita tunggu hasil penyidikan KPK dan pihak berwenang lainnya, se­hingga ada keputusan hukum yang tetap.

Apakah citra Partai Demo­krat akan turun karena kasus ini?
Kalau masalah ini berkepan­jangan pasti berpengaruh terha­dap citra partai. Tapi ini kan su­dah cepat dituntaskan di internal partai dengan menonaktifkan Nazaruddin. Sedangkan masalah hukumnya, itu diserahkan ke KPK.

Lagipula, rakyat bukan hanya membutuhkan wibawa partai yang bersih tetapi juga mem­bu­tuhkan kehadiran partai yang bekerja untuk rakyat, terutama yang berada di lapisan bawah.

Bagaimana langkah ke de­pan yang dilakukan Partai De­mokrat?
Dalam kapasitas saya di komisi pemenangan pemilu partai, tentu saya berharap dan menghimbau kader-kader Partai Demokrat, baik di pusat maupun di daerah, untuk membuktikan bahwa Partai Demokrat adalah partainya rakyat Indonesia.

Kita juga harus mengingat kembali bahwa di depan kita ma­sih ada tugas yang harus disuk­ses­kan. Misalnya, pemilihan kepala daerah, pemilu legislatif, dan pemilihan presiden. Tentunya Anas Urbaningrum sebagai Ke­tua Umum Partai Demokrat le­bih mengetahui cara mengopti­mal­kan kembali partai ini.

Yang paling konkrit pembuk­tian ini adalah berbagai kerja nyata yang telah disusun selama ini. Sebagian sudah berjalan dengan baik di berbagai daerah.

Apa dengan langkah itu Par­tai Demokrat akan terangkat citranya?
Setiap partai tentu memiliki masalah. Bahkan partai lain mungkin juga memiliki masalah yang lebih besar. Saya rasa de­ngan tindakan cepat yang sudah dilakukan untuk mengatasi masa­lah itu, tentu rakyat menilai po­sitif. Tapi tentunya tetap bekerja keras untuk memperjuangkan nasib rakyat.

Saya yakin dengan soliditas kader-kadernya dan program nyata, ke depan Partai Demokrat malah ebih besar dari sekarang. Cobaan yang begitu banyak, jus­tru membuat  partai ini semakin teruji dan semakin besar.   [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA