Pencitraan yang masif kabarnya sedang dilakukan partai pimpinan Aburizal Bakrie ini dengan penayangan iklan yang sangat gencar di media massa baik cetak maupun elektronik.
Kabar itu diamini politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang saat dikonfirmasi
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 6/5). Menurut mantan Ketua DPP Golkar ini, Golkar sedang mendekatkan dirinya kepada masyarakat kecil. Pencitraan di media massa itu bertujuan membentuk citra baru Golkar dan Aburizal Bakrie (Ical) yang peduli dengan rakyat kecil, yang merupakan mayoritas rakyat Indonesia.
Potensi Golkar menjadi partai yang melampaui kekuatan partai berkuasa, yang tak lain adalah Partai Demokrat pada pesta pemilihan umum tiga tahun lagi, tentu saja akan memiliki konsekuensi politik yang besar. Golkar bisa saja menjadi korban fitnah rekayasa kasus dari pihak-pihak yang tidak menginginkan kebesarannya disaingi.
"Tentu saja Golkar berpotensi dipreteli," singkat Bintang.
Petinggi Ormas Musyawarah Keluarga Gotong Royong ini pun mengapresiasi upaya memperkuat citra positif Golkar di mata rakyat. Untuk itulah, dia sangat meminta Aburizal Bakrie tidak segan-segan memecat kadernya yang terlibat dalam kasus-kasus yang mempermalukan nama partai, agar upaya itu tidak kontraproduktif atau sia-sia.
"Saya mendesak Ical bersihkan Golkar dari ulah kader yang konsumtif, tidak punya idealisme dan tidak tahu malu," ujar tokoh Indonesia Timur ini.
Namun dia tidak membantah jika Golkar sedang diguncang kasus-kasus besar. Seperti diketahui publik, Golkar terseret dalam beberapa kasus di antaranya kasus suap pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia yang melibatkan belasan kadernya, kasus korupsi Gubernur Sumatera Utara, sampai kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang diidentikkan dengan kejahatan pajak kelompok usaha Bakrie.
Terakhir, menurut Bintang, Golkar juga terpukul oleh isu studi banding DPR yang ditentang keras oleh rakyat karena dianggap pemborosan. Untuk mengecilkan peluang Golkar semakin jadi bulan-bulanan fitnah dan pencemaran nama baik, sewajibnya ada langkah pembersihan di dalam partai yang dipimpin Ical sendiri.
"Maka sekali lagi saya tekankan, bersihkan Golkar dari kader yang tidak peduli suara rakyat, senangnya hanya foya-foya, tidak punya malu sama rakyat. Golkar tidak butuh kader tidak tahu malu karena akan mempermalukan partai," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: