Pemerintahan Obama Prediksi Peningkatan Kekerasan Anti AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 02 Mei 2011, 15:18 WIB
Pemerintahan Obama Prediksi Peningkatan Kekerasan Anti AS
presiden obama
RMOL. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperingatkan seluruh warga negaranya di seluruh dunia tentang potensi peningkatan kekerasan anti-Amerika setelah pembunuhan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden.

Seperti diberitakan Reuters, seruan itu dikeluarkan beberapa saat setelah Presiden Barrack Obama mengaabarkan Osama bin Laden telah ditembak mati tepat di kepalanya, Minggu kemarin (1/5) di Pakistan.

"Mengingat ketidakpastian dan ketidakstabilan situasi saat ini, warga AS di wilayah yang berpotensi terjadi kekerasan anti-Amerika sangat disarankan untuk membatasi perjalanan mereka di luar rumah mereka dan hotel dan menghindari pertemuan massa dan demonstrasi," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan tertulisnya.

Osama dikabarkan terbunuh dengan kepala tertembak di sebuah rumah tinggal mewah di luar kota Islamabad, Pakistan. Menurut siaran resmi pemerintah AS, jenazahnya kini dibawah otoritas AS.

Diberitakan pula, pertempuran sebelum menembak mati Osama tak lebih dari 40 menit dan operasi disaksikan real-time oleh Direktur CIA Leon Panetta dan pejabat intelijen lainnya di ruang konferensi di markas CIA di Langley, Virginia, kata pejabat AS.

Meski di Barat Bin Laden menjadi perwujudan dari terorisme global, tetapi bagi sebagian orang lain ia adalah seorang pahlawan, seorang Muslim yang saleh yang berjuang atas nama jihad.

Konon, Bin Laden dibesarkan di keluarga yang kaya raya. Namun tak lama setelah Soviet menginvasi Afghanistan, ia bergabung dengan mujahidin di sana dan berjuang bersama mereka dengan pengikut Arab, sebuah kelompok yang kemudian membentuk inti untuk Al-Qaeda.

Setelah menyatakan perang terhadap Amerika pada tahun 1998, Bin Laden secara luas diyakini berada di belakang pengeboman kedutaan besar AS di Afrika Timur, kapal perang AS, dan serangan di New York dan Washington.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA