Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengaku sangat mengkhawatirkan nasib 20 pelaut Indonesia yang disandera perompak.
"Sampai saat ini kondisi mereka pasti sudah sangat memprihatinkan. Bagaimana makanan mereka? Kesehatan mereka? Bahkan di mana posisi mereka sekarang? Tidak ada penjelasan dari pemerintah sedikitpun," kata TB kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (29/4).
Menurutnya, ketiadaan penjelasan dari pemerintah mengenai kemajuan upaya pembebasan, karena pemerintah menutup diri dan terkesan tidak berminat lagi melindungi warga negaranya.
"Pemerintah malah menyerahkan nasib para pelaut itu kepada tawar menawar perusahaan dengan perompak. Lalu dimana peran negara? Pemerintah diam seribu bahasa. Dibayar tidak diserbu pun juga tidak. Pemerintahan ini sepertinya sudah tak efektif lagi," tegasnya.
Dua pekan lalu, Menko Polhukam Djoko Suyanto yang menegaskan kesiapan opsi militer dalam pembebasan sandera. Bahkan, 401 personil pasukan dari kopasus dan marinir telah dikirimkan untuk misi pembebasan tersebut. Namun opsi penyerbuan itu urung dilakukan karena kapal Sinar Kudus sudah dibawa merapat ke pantai oleh pembajak. Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengabarkan kedua belah pihak, PT Samudera Indonesia dan perompak, masih terus bernegosiasi.
[ald]
BERITA TERKAIT: