PEMBAJAKAN SINAR KUDUS

Komisi I: Kondisi Sandera Memprihatinkan, Pemerintah Tidak Efektif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 29 April 2011, 17:02 WIB
Komisi I: Kondisi Sandera Memprihatinkan, Pemerintah Tidak Efektif
tb hasanuddin/ist
RMOL. Drama perompakan kapal Sinar Kudus sudah berjalan 45 hari. Kabar terakhir, PT Samudera Indonesia belum mencapai kesepakatan dengan perompak Somalia soal pembayaran tebusan dan pembebasan 20 anak buah kapal asal Indonesia di dalam Kapal MV Sinar Kudus.

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengaku sangat mengkhawatirkan nasib 20 pelaut Indonesia yang disandera perompak.

"Sampai saat ini kondisi mereka pasti sudah sangat memprihatinkan. Bagaimana makanan mereka? Kesehatan mereka? Bahkan di mana posisi mereka sekarang? Tidak ada penjelasan dari pemerintah sedikitpun," kata TB kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (29/4).

Menurutnya, ketiadaan penjelasan dari pemerintah mengenai kemajuan upaya pembebasan, karena pemerintah menutup diri dan terkesan tidak berminat lagi melindungi warga negaranya.

"Pemerintah malah menyerahkan nasib para pelaut itu kepada tawar menawar perusahaan dengan perompak. Lalu dimana peran negara? Pemerintah diam seribu bahasa. Dibayar tidak diserbu pun juga tidak.  Pemerintahan ini sepertinya sudah tak efektif lagi," tegasnya.

Dua pekan lalu, Menko Polhukam Djoko Suyanto yang menegaskan kesiapan opsi militer dalam pembebasan sandera. Bahkan, 401 personil pasukan dari kopasus dan marinir telah dikirimkan untuk misi pembebasan tersebut. Namun opsi penyerbuan itu urung dilakukan karena kapal Sinar Kudus sudah dibawa merapat ke pantai oleh pembajak. Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengabarkan kedua belah pihak, PT Samudera Indonesia dan perompak, masih terus bernegosiasi.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA