Sebab, platform dan program Partai Demokrat dan Partai AmaÂnat Nasional (PAN) berbeda.
“Pertunangan itu terbina secara pribadi. Partai kan tetap berjalan sesuai relnya masing-masing,†ujar Max Sopacua kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, putri Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa, yang akrab diÂsapa Aliya dilamar Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), di kediaman Hatta di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (26/4). Acara lamaran putri Menteri KoorÂdinator Bidang PerekonoÂmian dan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya dihadiri keluarga dekat kedua pasangan.
Max selanjutnya menambahÂkan, meski pertunangan itu tidak mempengaruhi platform masing-masing partai, namun hubungan pribadi antara Ibas dan Aliya dapat mengeratkan hubungan PAN dan Demokrat.
“Saya ikut gembira atas pertuÂnangan itu. Saya berharap, huÂbungan pribadi antara Mas Ibas dan Mbak Aliya dapat menamÂbah solid hubungan kedua parÂtai,†papar anggota Komisi I DPR ini.
Berikut kutipan selengkapnya:
Jadi, pertunangan ini tidak berÂdampak secara politik?
Kita harus bisa menghargai Mas Ibas atas pilihan pendamÂping hidupnya. Lantaran pilihan Mas Ibas jatuh pada putrinya Pak Hatta. Tapi terlalu jauh kalau ini dikaitkan dengan politik dan kekuasaan.
Pertunangan atau pernikahan mereka merupakan hubungan pribadi, hubungan antar dua insan yang tidak dapat kita kaitkan dengan perusahaan maupun keÂkuasaan. Pada waktunya, mungÂkin mereka akan berjuang senÂdiri-sendiri sesuai platform dan program partainya masing-maÂsing menuju Pemilu 2014.
Di masa kerajaan, penikaÂhan putra atau putri kerajaan yang berbeda, biasanya berÂtujuan unÂtuk menggabungkan kekuaÂtan. Apakah pertuangan ini tiÂdak akan berdampak seÂperti itu?
Saya kira tidak bisa dihubungÂkan tradisi monarki di masa lalu dengan situasi saat ini. Di zaman itu, semua kekuasaan berada diÂtangan raja.
Pertunangan atau pernikahan Mas Ibas dengan Mbak Aliya dampak politisnya hanya terjadi antar pribadi. Mengenai partai politik, saya kira pengaruhnya saÂngat kecil. Terlebih, PAN buÂkan partai yang berada di jalur oposisi.
Secara pribadi, hubungan antar pimpinan partai memang akan semakin dekat. Tapi, hal itu tidak akan mengganggu program maÂsing-masing partai.
Bagaimana kalau terjadi seÂsuatu dalam hubungan Ibas dan Aliya?
Kalaupun terjadi sesuatu dalam hubungan mereka, ya tidak akan besar pengaruhnya. Seperti yang saya sampaikan tadi, kita tidak bisa menghubung-hubungkan perÂtunangan atau pernikahan yang akan terjadi merupakan pengÂgabungan kekuatan. Itu meÂruÂpakan hubungan dua insan yang ingin menjalani hidup berÂsama-sama.
Persoalan renggang atau akur, tergantung dari masing-masing partai. Kalau terjadi sesuatu keÂmudian hubungan antar partai menjadi renggang, ya tidak dapat kita salahkan atau ditentukan dari dua orang ini, nggak bisa. Itu nggak ada pengaruhnya.
Bagaimana dengan strategi atau rahasia partai?
Saya yakin, mereka dapat memÂÂbedakan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Jadi, kita nggak usah berspeÂkulasi atau khawatir mengenai hal itu. Pengurus PAN maupun Demokrat juga akan protes, jika Mas Ibas atau Mbak Aliya mengÂintervensi platform dan program masing-masing partai.
Sebaliknya, kalau masing-maÂsing partai bisa akur dan berÂsiÂnergi, itupun bukan untuk keÂpentingan Mas Ibas dan pasaÂnganÂnya. Tapi, untuk kepentingan kita semua, kepentingan bangsa dan negara.
Apakah perbedaan ideologi politik antara Ibas dan Aliya bisa berdampak terhadap huÂbungan keduanya?
Inilah bedanya tradisi monarki dan bangun demokrasi yang terjadi saat ini. Dalam sebuah keÂluarga, tidak berarti semuanya menjadi satu. Itu sah saja. Sebab, tidak ada pasal yang melaÂrangÂnya.
Jadi, kita harus menghindar dari sistem monarki yang terÂbangun pada masa lalu. Sekarang era globalisasi yang serba transÂparan. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.