WAWANCARA

Irjen (Pol) Ansyaad Mbai: 100 Jaringan Aceh Ditangkap 6 Orang Sudah Dikeluarkan

Selasa, 05 April 2011, 07:15 WIB
Irjen (Pol) Ansyaad Mbai: 100 Jaringan Aceh Ditangkap 6 Orang Sudah Dikeluarkan
ilustrasi, pelaku teror bom
RMOL. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen (Pol) Ansyaad Mbai mengaku, pihaknya terus memburu pelaku teror bom yang sering meresahkan masyarakat.
 
“Tidak ada pelaku teror lang­sung terungkap. Memang perlu waktu untuk melakukan penye­lidikan. Seperti bom Bali, luma­yan lama juga. Bom di Ritz Carl­ton juga lama, sekitar se­bulan,’’ ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, ancaman teroris­me selama ini motifnya sama, yaitu ideologi radikal dengan mengatasnamakan agama. Untuk itu hendaknya semua pihak me­merangi terorisme dengan pen­dekatan persuasif kepada para anggota kelompok tersebut.

Ansyaad mengungkapkan, untuk mencegah gerakan teroris­me tidak hanya dilakukan dalam gerakan fisik. Tapi bisa di­lakukan deradikalisasi dengan mengajak tokoh masyarakat.

“Upaya meminimalisir tero­ris­me bisa dilakukan dengan cara yang lebih persuasif dengan cara counter radikalisme,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Antisipasi seperti apa yang dila­ku­kan BNPT agar tidak keco­lo­ngan lagi?
Saya rasa intelijen kita harus kerja keras untuk mengetahui sebelum tindakan teroris terjadi. Selain itu, aparat kita perlu bisa bertindak proaktif, mereka bisa menindak kegiatan awal menuju terorisme.

Kegiatan itu seperti apa?
Contohnya, ada orang tiap hari kerjaannya berkoar-koar. Ini di­lakukan untuk memerangi ke­lom­pok tertentu dengan mena­namkan kebencian. Terorisme sumbernya bisa dari kegiatan tersebut. Itu yang belum bisa di­tindak selama ini.

Selain menindak orang se­per­ti itu, langkah apa yang bisa di­­la­kukan untuk menanggu­langi teroris?
Memperberat ancaman huku­man, termasuk masa penahanan dan penangkapan. Saya rasa ha­rus lebih berat hukumannya. Yang sekarang ini masih kurang.

Kenapa Anda bilang begitu?
Misalnya, 100 jaringan tero­ris­me Aceh yang kita tangkap, 16 orang sudah dikeluarkan. Logi­kanya saja, apabila dia ada di dalam penjara, dia kemung­kinan tidak akan melakukan lagi. Itu yang masih menjadi keku­rangan.

Bagaimana efektifitas peran tokoh masyarakat dalam men­cegah upaya terorisme?
Selama ini peran tokoh masya­rakat cukup efektif dan berhasil. Karena kita melibatkan tokoh masyarakat yang moderat untuk melakukan pendidikan dera­di­kalisasi. Ke depan mereka perlu difasilitasi.

Selama ini independensi BNPT diragukan, tanggapan Anda?    
BNPT itu berdiri atas desakan dari Komisi I DPR yang meru­pakan representasi rakyat. Jadi usulan itu adalah suara rakyat, bukan suara Amerika. Jadi BNPT berdiri atas inisiatif rakyat untuk menanggulangi terorisme di Indo­nesia. Bila ada yang mem­pertanyakan masalah anggaran BNPT yang kurang, itu anggapan mereka. Pasti semua instansi bi­lang kurang.   [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA