Impeachment Mengkhianati Suara Rakyat dan Mengabaikan Suara Tuhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 27 Februari 2011, 15:59 WIB
<i>Impeachment</i> Mengkhianati Suara Rakyat dan Mengabaikan Suara Tuhan
ilustrasi/ist
RMOL. Terlepas dari kekurangan pemerintahan SBY-Boediono, pemakzulan atau impeachment terhadap pemerintah yang sah merupakan hal yang tidak patut dilakukan. Pemakzulan tidak sesuai dengan ruh demokrasi karena presiden dipilih oleh mayoritas rakyat.

"Tindakan yang sangat keji, bila ada pihak-pihak yang memaksakan kehendak untuk menggagalkan, bahkan memakzulkan pemerintahan sah pilihan rakyat. Pemakzulan selain berarti mengkhianati suara rakyat, juga mengabaikan suara Tuhan," kata Ketua Forum Renovasi Indonesia (FRI), Bagus Satriyanto, dalam diskusi dengan tema Bahaya Pemakzulan Bagi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Era Demokrasi di ruang KH Abdurrahman Wahid, DPP PKB, Jakarta Pusat (Minggu, 27/2)

Bagus, biasa ia disapa, menengarai, jika wacana pemakzulan yang muncul belakangan ini didalangi oleh pihak-pihak, yang pernah menyalahgunakan kekuasaan. Kalau pun tidak demikian, tambahnya, pemakzulan dilakukan oleh mereka yang pernah menikmati kekuasaan di masa lalu.

"Kunci demokrasi itu tegaknya hukum. Karenanya semua pihak yang punya niat memakzulkan pemerintah yang sah untuk segera menghentikan niat dan perbuatannya," tandas Bagus. [yan]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA