WAWANCARA

Haryono Umar: Kalau Diketahui Keberadaan Nunun, Langsung Diperiksa Kesehatannya

Sabtu, 12 Februari 2011, 06:34 WIB
Haryono Umar: Kalau Diketahui Keberadaan Nunun, Langsung Diperiksa Kesehatannya
Haryono Umar
RMOL. Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengatakan, pihaknya sedang mencari tahu tentang keberadaan Nunun Nurbaeti. Kalau sudah diketahui sedang sakit, tentu dilakukan pemeriksaan.

“Sekarang ini kan infor­masinya kurang jelas, ada yang bilang begini, dan ada juga bilang begitu. Jadi, kita cari tahu dulu di mana posisinya, dan kita lihat apakah sakit atau bagaimana. Kalau sakit, tentu dilakukan pe­meriksaan kesehatannya,’’ ujar­nya kepada Rakyat Merdeka, Jumat (10/2).

Seperti diberitakan sebelum­nya, Adang Daradjatun  memper­silakan KPK mengecek kondisi ke­sehatan istrinya, Nunun Nur­baeti, saksi dalam kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pe­milihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.

Nunun telah beberapa kali di­panggil KPK sebagai saksi, tetapi tidak datang dengan alasan sakit. “Kami bersedia, tetapi selama ini belum ada permin­taan,” ujar Adang.

Namun, Adang memilih mera­hasiakan keberadaan istrinya saat ini. Ia menyatakan dirinya masih merasa trauma dengan kejadian saat ada media yang menemui dokter Nunun saat ia memberi tahu Nunun dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singa­pura.

Haryono Umar selanjutnya mengatakan, penanganan kasus ini pasti selesai, tapi masyarakat sepertinya kurang sabar.  

“Percayalah ini tidak akan ber­henti, pasti tuntas. Cuma semua pada nggak sabaran sih,” kata­nya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kapan KPK akan mengecek kesehatan Nunun?
Tentu itu dilakukan secara sem­bunyi. Nanti kalau bocor, gimana.

Yang jelas penyidik sudah menyiapkan dokter utusan KPK untuk memeriksa Nunun. Jadi kalau sudah diketahui kebera­daan­nya langsung diperiksa ke­sehatannya.

Apa yang bisa didapatkan KPK, sedangkan Nunun saja be­lum diperiksa?
Mencari informasi itu berbagai cara. Jadi, untuk sementara ini kita baru mengumpulkan infor­masi saja dulu. Mau diapakan nanti, itu urusan penyidik. Karena banyak cara untuk mengum­pul­kan informasi itu.

Adang Daradjatun sudah meminta agar istrinya diperiksa kesehatannya, kenapa KPK ti­dak cepat meresponsnya?
Yang jelas begini, informasi ini kan sekarang simpang siur. Ada yang mengatakan begini, dan begitu. Tapi KPK tidak akan bertindak gegabah. Jadi, semua informasi kita kumpulkan, dan kita kaji. Kemudian kita ambil sikap, mau diapakan. Apalagi, Nunun juga belum diketahui keberadaannya.

Apa KPK tidak mencari tahu?
Kita baru mendengarkan infor­masi saja dulu, Setelah itu nanti kita diskusikan langkah apa yang akan dilakukan.

Keberadaan Nunun seperti­nya tidak jelas ya?
Nggak apa-apa. Tapi semakin banyak informasi yang masuk. Berarti memperkaya dan menam­bah informasi untuk KPK. Kami tampung dulu se­mua infor­masi ter­kait Nunun baru diren­canakan ke depan se­perti apa.

Tampaknya KPK ku­rang se­rius ini un­tuk me­meriksa Nunun?
Semuanya kan masih dalam proses. Kita serius.

Adakah KPK sudah  men­ce­kal Nunun pergi keluar negeri?
Kita sudah minta pencegahan kok, dengan pihak Imigrasi. Se­mua sudah kita lakukan.

Apa harapan Anda kepada Nunun?
Kami harapkan mereka koo­peratif, supaya kasusnya cepat selesai.

Memang kasus Nunun ini sudah sampai mana?
Ini kan kasus travel check se­cara keseluruhan. Ada yang kata­nya penerima dan ada yang pem­beri. Nah, sekarang kita baru me­nangani penerima. Untuk itulah kita menganggap kasus ini belum selesai. Pastinya kita akan tun­tas­kan kasus ini. Sabar saja.

Targetnya kapan akan me­nye­lesaikan kasus ini?
Kita nggak pakai target-tar­getan. Pokoknya yang penting ini akan tuntas.   [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA