WAWANCARA

Maruarar Sirait: Saya Tidak Pernah Mendengar Ada Komitmen Mega-Prabowo

Jumat, 07 Januari 2011, 01:41 WIB
Maruarar Sirait: Saya Tidak Pernah Mendengar Ada Komitmen Mega-Prabowo
RMOL. Partai Gerindra mengklaim Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menjanjikan akan memberikan kursi capres 2014 kepada Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

“Saya ingatkan komitmen Bu Mega dengan Pak Prabowo bah­wa tahun 2014 PDI Perjuangan akan mendukung Pak Prabowo sebagai Capres,” kata Ketua DPP Partai Gerindra, Soepriyatno.

Benarkah Mega punya komit­men seperti itu ke Prabowo sebe­lum memutuskan duet di Pilres 2009? Orang dekat Mega yang juga ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait memastikan tak ada komit­men seperti itu.

“Nggak ada komitmen seperti itu,” kata Maruarar kepada Rak­yat Merdeka, tadi malam. Beri­kut wawancara lengkap dengan putra politisi senior PDIP Sabam Sirait ini:

Sewaktu Pilpres 2009, ber­nar­kah ada komitmen Mega ba­kal menyerahkan kursi ca­pres 2014 ke Prabowo?
Saya sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan dua periode, ya harus berbicara dalam konteks organi­sasi, bukan dalam konteks pri­badi. Artinya sebagai Ketua DPP dari periode 2005-2010 kemu­dian 2010 sekarang sampai 2015, saya tidak pernah mengetahui, tidak pernah melihat dan men­dengar dalam rapat partai dengan keputusan partai kami ada soal itu (Megawati mendukung Prabowo di 2014). Apakah dalam AD/ART, apakah dalam teks pertim­bangan partai dan apapun yang dalam keputusan partai kami, saya tidak tahu. Saya bicara seba­gai Ketua DPP ya, sebagai orga­ni­sasi saya tidak tahu ada urusan-urusan yang seperti itu.

Jadi sama sekali tidak tahu ka­lau ada komitmen Mega un­tuk dukung Prabowo di 2014?
Artinya tidak pernah dibahas dalam partai, dan tidak ada ke­putusan formal seperti itu. Saya sebagai orang partai, ya itu saja.

Masalahnya, Gerindra me­rasa Mega pernah berkomit­men untuk mendukung Pra­bowo 2014?
Saya tidak pernah memba­has­nya, tidak pernah mendengar dalam keputusan partai seperti itu. Partai kita kan jelas, AD/ART jelas, keputusan-keputu­san­nya jelas dan tersosialisasi­kan dengan baik.

Bagaimana Anda menyikapi sikap Gerindra yang ngotot me­minta Mega menepati ko­mitmen di 2014?
Ya silakan saja. Saya kan men­ja­wabnya sebagai orang organi­sasi dan tidak mencampuri pan­dangan yang lain. Tapi yang pasti sebagai Ketua Dewan Pim­pinan Pusat dua periode dari 2005-2010 dan lanjut sampai se­karang, saya tidak pernah men­dengar kepu­tusan partai yang seperti itu.

Sekarang soal capres PDIP. Belakangan ini, Taufik Kiemas menyatakan bahwa capres men­datang harus orang muda. Apakah ini menandakan bah­wa PDIP tidak akan menca­pres­kan Mega lagi pada 2014?
Kalau menurut saya begini, kita ini tidak pernah memper­soalkan soal tua muda. Artinya yang penting dia sehat, tidak punya masalah hukum, dan paling penting memenuhi syarat-syarat sebagai calon presiden sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945. Dan kalau bicara soal Ibu Mega, jelas hasil survei terakhir Indo Barometer bulan September 2010, Ibu Mega yang paling tinggi. Dan kalau bicara PDI Perjuangan, jelas da­lam kongres terakhir PDI Per­juangan di Bali, April lalu, Ibu Megawati formatur tunggal. Artinya dia didukung penuh oleh kader PDI Perjuangan se-Indo­nesia. Bicara soal semangat dan kesehatan, saya pikir semangat Ibu Mega sangat tinggi, keseha­tannya sangat sehat dan itu men­dapat apresiasi dari berbagai pihak karena ketangguhannya se­bagai pemimpin politik di negara kita.

Berarti sangat terbuka pe­luang Mega kembalu capres 2014?
Artinya, saya sudah sampaikan alasan-alasan yang pasti. Perta­ma, dari internal dia Ketua Umum dan formatur tunggal. Berarti di internal partai sangat solid mendukung dia. Ini bicara soal grass root PDI Perjuangan yang ada di 500 kabupaten/kota. Kemudian dari hasil survei yang dikeluarkan dari Indobarometer milik Qodari, jelas dia yang teratas. Tentu ini akan menjadi pertimbangan. Dukungan dari partai, dengan menjabat ketua umum, yang minta dia kembali menjadi ketua umum kan bukan kemauan dia, tapi kemauan kita. Kenapa, karena dia yang kita dukung dan kita percaya untuk memimpin partai kita. Ketiga, dia sangat sehat, dan keempat sangat bersemangat.

Jadi tidak terlalu tua untuk kembali memimpin RI pada 2014?
Tahun lalu 2010, saya men­dampingi beliau kampanye ke Sumatera, Sulawesi, Papua, Jawa dan Bali, dia masih sangat sehat.

Berarti Anda sangat yakin Ibu Mega bisa menandingi po­pularitas dan elektabilitas ca­pres lain seperti Ani Yudho­yono, Aburizal Bakrie dan Hatta Rajasa?
Dari survei kami kan Ibu Mega yang paling tinggi.

Dan Ibu Ani Yudhoyoni, Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, Anas Urbaningrum, adalah orang yang disruvei juga dan surveinya di bawah Ibu Mega.

Kapan kepastian Mega akan kembali menjadi capres 2014 dari PDI Perjuangan?
Pemilu masih jauh, justru itu partai belum memutuskan. Tentu berproses. Ya kita sekarang kon­sentrasi menyelesaikan masalah bangsa-lah terutama masalah kemiskinan, ekonomi, dan pengangguran.

Bagaimana kalau Ibu Mega tidak mau dicalonkan lagi pada 2014?
Ya tentunya itu sangat kita hor­mati, apapun keputusan beliau. Tapi yang saya sampaikan tadi adalah fakta-fakta. Dan me­nyang­kut survei itu fakta, karena yang lakukan survei adalah lem­baga independen. Menyang­kut kongres, itu juga adalah fakta bahwa dia formatur tunggal yang didukung bulat oleh PDI Per­juangan. Soal kesehatan juga ada­­­lah fakta, dia sangat sehat, semangat juga tinggi. Peng­har­gaan-penghargaan dari berbagai kalangan juga me­nunjukkan dia banyak diapre­siasi. Jadi lima poin yang saya sampaikan itu adalah fakta. Dan jangan lupa, sewaktu menjadi Presiden, dia mampu membuat pemilu yang sangat demokratis dan berkualitas pada 2004, wa­lau­pun saat itu dia tidak terpilih kembali menjadi pre­siden.

Apa ada calon alternatif di PDIP yang cocok selain Mega­wati pada 2014?
Pendapat saya itu saja. Pen­dapat saya yang lima poin itu.   [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA