Namun begitu, Arsyad mengaÂku, belum tahu kapan dipanggil MKH. Sebab, sampai kemarin (Selasa, 4/1) belum ada kepasÂtian. “Saya masih ngantor, belum menerima apa-apa,†kata Arsyad kepada
Rakyat Merdeka, keÂmarin.
Terkait materi pemeriksaan, Arsyad mengaku tak tahu meÂnahu. “Saya sendiri tidak tahu menahu persoalan ini apa. Saya baru tahu ada laporan, setelah ada tim investigasi,†ujarnya.
Berikut kutipan wawancara selengkapnya:
Apa Anda siap diperiksa oleh MKH?Saya yang minta dibentuknya MKH, jadi saya siap diperiksa oleh siapa saja. Termasuk dengan Komisi Yudisial (KY). Kalau perlu
Rakyat Merdeka, juga mengadili saya, tidak apa-apa. Ha ha ha.
Ada persiapan khusus sebeÂlum diperiksa MKH?Tentu sama saja dengan pemeÂriksaan Panel Etik. Jadi, tidak ada persiapan apa-apa.
Anda akan blak-blakan daÂlam pemeriksaan nanti?Tentu saja. Tapi kan saya beÂlum dimintai keterangan oleh MKH.
Pemeriksaannya dilakukan terÂtutup, Anda puas?Saya tetap patuh. Tapi kalau maunya saya sih, terbuka untuk umum. Kalau bisa dilakukan di Monumen Nasional (Monas) atau di staÂdion GBK (Gelora Bung Karno).
Apapun putusan MKH nanÂti, Anda akan teÂrima? Ya. Kalau MKH bilang saya melanggar kode etik, saya terima. Sebaliknya, kalau MKH menyaÂtakan saya tidak melanggar, saya juga terima. Dan apabila MKH bilang, Arsyad masuk neraka, ya saya masuk neraka. Arsyad maÂsuk surga ya saya masuk surga.
Anda percaya MKH bakal berÂtindak adil?Saya percaya dan menghorÂmati MKH akan mengungÂkapÂkan kebenaran, teliti fakta huÂkumnya satu demi satu. Jangan sembaÂrangan buat kesimpulan. Saya percaya, dan menghormati MKH. Maka dari itu berilah keÂtenangan bagi MKH untuk beÂkerja dengan baik.
Anda yakin bakal divonis tiÂdak bersalah?Saya selalu optimis. Sebab, saya selalu berada di dalam keaÂdilan dan kebenaran. Saya selalu melaksanakan kode etik, sesuai dengan perilaku saya. Yang proÂfesional, jujur, adil, dan tegas. Tidak ada yang saya semÂbuÂnyiÂkan. Sebab, saya takut sama Allah SWT.
Bagaimana kalau Anda diÂnyaÂtakan bersalah?Saya nggak ada persoalan. Benar atau tidak benar. Salah atau tidak salah. Saya harus mengamÂbil sikap.
Seperti apa sikap Anda?Tentu saya lihat dulu. Apakah saya pensiun dini, dan apakah saya mengundurkan diri. Sebab, saya malu, kalau dikatakan meÂlanggar kode etik menjadi hakim di sini. Sekalipun itu dikatakan tidak melanggar kode etik, saya tetap malu juga. Karena sudah dikasih begini-begini sama maÂsyarakat.
Keluarga mendukung Anda?Keluarga hanya bertawakal saja kepada Allah SWT. Apapun keputusan hasil dari MKH, kita terima.
Bagaimana kalau hasilnya nanÂti tidak memuaskan Anda?Memuaskan atau tidak, saya tentu akan ke Presiden, Ketua MA, Ketua MK. Bagaimana meÂkanismenya nanti. Apakah nanti saya mengundurkan diri atau penÂsiun dini. Itu semua ada meÂkanisÂmenya. Tergantung dari beliau-beliau (Presiden, Ketua MA, dan Ketua MK). Karena MA yang membawa saya ke sini (MK). Kemudian, Presiden yang melanÂtik saya, dan yang memÂbuat SK saya tentang pensiun dini, dan apa saja. Lagipula saya tidak memÂpersoalkan umur 70 tahun itu.
Anda sudah membuat surat ke Presiden tentang pengunÂduÂran diri?Belum. Itu akan saya lakukan setelah MKH ini selesai. Tapi itu sudah saya siapkan semua.
[RM]
BERITA TERKAIT: