“Untuk apa Pak Ical ketemu Gayus, nggak ada urusan itu,’’ ujar Juru Bicara Ical, Lalu Mara Satriawangsa, kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan wawancara dengan Wakil Sekjen Partai Golkar itu:
Apa iya nggak ketemu, kan Gayus juga nonton di tempat yang sama? Kan sudah jelas kita sampaikan berkali-kali, bahwa Pak Ical pada Jumat (12/11) malam ada di Palembang untuk mengisi acara KNPI. Kemudian Sabtu (13/11) pagi, Pak Ical langsung ke Bali, berangkatnya juga ramai-ramai. Kemudian siangnya nonton semifinal tenis. Minggunya final, nonton lagi.
Sama siapa saja yang ikut ke Bali?Yustejo Tarik, Wailand WalaÂlangi, Hadiman Yanuar MangiÂtung, Hasrullah, dan lain-lain teman-teman tenis Pak Ical serta Ibu Tatty Bakrie dan putra-putri Pak Ical yakni Dhita, dan Ardi Bakrie, serta cucu-cucunya.
Apa cuma nonton tenis saja ke Bali?Ya, nonton tenis biasa kok. Tiap tahun beliau selalu nonton tenis. Beliau kan pembina tenis, meskipun tidak sebagai ketua umum Pelti (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia). Hampir seÂmua pemain tenis adalah binaan Pak Ical.
Siapa saja?Di antaranya Yayuk Basuki, Suharyadi, Utaminingsih, Yanuar Mangitung Waliand WalalaÂwangi, JaÂnuar MangiÂtung, SulisÂtiono, dan Abdul Kaharmim.
Apa Ical sempat ketemu deÂngÂan Gayus?Tidak, buat apa Pak Ical keÂtemu dengan Gayus. Nggak ada urusannya tuh.
Gayus berangkat ke Bali naik pesawat khusus yang diÂperÂsiapÂkan oleh tokoh politik, apa betul begitu?Nggak ada. Lagipula buat apa dan darimana kabarnya. Sebab, namanya pesawat carter sangat jelas, kapan take off dan regisÂtraÂÂsinya. Katanya dibilang PonÂdok Cabe, tidak bisa pesawat sembaÂrangan mendarat di sana. Selain pesawat polisi dan Pelita Airlines.
Bagaimana soal isu grup Bakrie disebut-sebut menyuap Gayus, apa benar?Itu kan anak perusahaan puÂblik. Jadi, sebagai perusahaan publik maka laporan bukunya harus diaudit oleh auditor indeÂpenden. Setelah diaudit maka dipublikasikan melalui media massa. Namanya audit maka kasÂnya harus jelas yakni uang maÂsuk, uang keluar, tanggal dan nilainya berapa.
Semuanya ada di laporan keuangÂan untuk dipublikasikan per kuartal, dan per semester. Jadi, semuanya transparan dan bisa diakses laporan keuangan dan pemegangnya. Lagipula Pak Ical tidak ikut-ikutan lagi di perusahaan.
Sejak kapan itu? Sejak 2004, beliau sudah tidak ada lagi di bisnis, tapi sudah konÂsentrasi di Partai Golkar, beliau sudah melepaskan semua jabaÂtanÂnya sebagai chief man Bakrie Grup. Apalagi sekarang lebih foÂkus sebagai Ketua Umum Partai Golkar dengan program catur sukses untuk pertama dan kedua sedang berjalan. Jadi, hasilnya sudah jelas kok.
Apa reaksi Ical terhadap isu ini?Beliau bilang, kenapa kita deÂmikian cepat berpaling. SemenÂtara bangsa ini menghadapi coÂbaan yang demikian berat yakni meletusnya gunung merapi itu memÂbuat ratusan lebih peÂngungÂsi, dan 300 ribu orang hilang akses perekonomiannya. DemiÂkian juga di Mentawi, dan Wasior puluhan ribu orang hilang akses ekonomi.
Nah, sekarang kita sebagai bangsa harusnya memikirkan bagaimana kehidupan bangsa ini bisa kembali seperti semula. Makanya Golkar sedang mengÂkaji, memikirkan, dan menguÂsulÂkan apakah nantinya kredit usaha kecil dan menengah yang diÂterima oleh saudara-saudara kita di Mentawai, Merapi dan Wasior.
Apa itu saja reaksinya?Beliau mengatakan, kalau nggak mau ditiup angin nggak usah jadi pohon yang tinggi. Namanya pohon yang tinggi pasti kena angin. Karena posisi Golkar yang semakin bagus, pasti seÂmakin ada aja cobaan-cobaannya.
Yang penting adalah Golkar tidak boleh luput dari perhatianÂnya kepada rakyat. Golkar harus terus memegang konsisten mottoÂnya yakni suara Golkar adalah suara rakyat. Isu yang tidak benar ini jangan sampai mengganggu apa yang memang kita pikirkan dan apa yang kita kerjakan untuk kepentingan rakyat.
Jadi, Ical tidak terpengaruh ya?Ya, Pak Ical meminta kader Partai Golkar agar tidak terpengaÂruh dengan isu yang tidak benar ini. Terus lanjutkan pekerjaan yang sudah kita sepakati. Baik di Rakornas, dan Rapimnas. Bahwa program kerja kita sudah sukses dalam konsolidasi, kaderisasi dengan pembangunan ekonomi demokrasi. Dan target kita sukses di Pileg dan di Pilpres nanti. Hasil surveynya sudah kelihatan, seÂhingga jangan sampai isu ini menÂdapat dampak.
[RM]
BERITA TERKAIT: