"Namun yang terjadi kita bisa lihat sendiri jumlah pengunjung ya seperti ini," ungkap pemandu museum Lubang Buaya, Agus Iswanto yang ditemui
Rakyat Merdeka Online di sela-sela tugasnya.
Dari pantauan, area museum ini memang lengah dari pengunjung. Agus mengatakan, meski tahun ini sudah dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Budaya sebagai hari museum namun sepertinya tidak jua menarik perhatian masyarakat.
"Masyarakat kita anggap museum atau monumen suatu yang menjemukan, tidak menarik bahkan terkesan angker," ujarnya lagi.
Meski tak banyak, Agus mencatat rata-rata para pengunjung berasal dari kalangan pelajar. Sementara dari luar daerah jarang. Kalau pun ada untuk ziarah.
"Padahal makam pahlawan revolusi bukan disini," tukasnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: