WAWANCARA

Iskandar Hasan: Percayalah, Polisi Profesional & Obyektif Tuntaskan Kasus Penganiayaan Pendeta

Selasa, 14 September 2010, 04:38 WIB
Iskandar Hasan: Percayalah, Polisi Profesional & Obyektif Tuntaskan Kasus Penganiayaan Pendeta
RMOL. Kepolisian dinilai kurang profesional dalam menangani kasus penganiayaan terhadap pendeta Luspida boru Simanjuntak, dan panitua (asisten pendeta) Hasian Lumbantoruan Sihombing.

Sebab, belum dilakukan pe­nye­lidikan sudah menyimpulkan bahwa motif penganiayaan terha­dap pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi, Minggu pagi (12/9) itu merupakan kriminal murni.

‘’Kesimpulan kepolisian pre­matur, tidak berdasar, dan bu­kan hasil penyelidikan,’’ ujar Ephorus HKBP, Bonar Napitu­pulu, dan Sekjen HKBP, Ramlan Huta­hae­an, dalam siaran pers, kemarin. Kedua korban masih dirawat se­cara intensif di ICU Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi.

Menanggapi hal itu,  Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Ka­div Humas) Mabes Polri, Is­kandar Hasan mengatakan, hasil sementara ini memang mengarah ke kriminal umum.

‘’Kalau  penganiayaan ini men­jurus ke persoalan agama, tentu pelakunya membawa lambang-lambang. Misalnya membawa bendera ormas-ormas. Itu kan nggak ada. Saya mohon kasus ini jangan dikait-kaitkan. Kita jaga bersama ketenteraman umat ber­agama demi membangun bang­sa Indonesia menjadi lebih baik,’’ ujarnya kepada Rakyat Merdeka, di ruang kerjanya, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa sudah dilakukan penye­lidikan secara menyeluruh?
Penyelidikan sedang dila­ku­kan. Penyidik berkesim­pulan, itu kriminal umum. Ini berdasarkan keterangan saksi-saksi yang ada di lapangan.

Memang sudah berapa saksi yang diperiksa?
Ada sembilan orang saksi. Ini belum termasuk saksi korban yang ditusuk. Mereka adalah dua orang anggota polisi yang kebetu­lan saat peristiwa berada di sekitar lokasi, ada tiga orang ang­gota masyarakat, dan empat orang jemaat HKBP. Mudah-mu­dahan dari gambaran dan ketera­ngan-keterangan saksi ini, polisi bisa menjurus ke pelaku.

Bagaimana hasil keterangan para saksi ?
Para saksi menjelaskan keja­dian­nya dan juga menceritakan ciri-ciri pelaku yang mengendarai motor itu.

Apa barang bukti yang telah diperoleh polisi?
Ada foto penganiayaan itu yang diambil masyarakat ini yang sempat memfoto. Dengan foto itu akan dijadikan bahan bukti. Se­perti, pakaian yang bolong be­kas tusukan. Visum. Polisi bekerja keras untuk mencari pelaku dari bukti-bukti yang kita lihat di TKP (tempat kejadian perkara).

Katanya pelakunya belum di­tangkap, bagaimana polisi bisa me­nyimpulkan itu kri­mi­nal umum?
 Kami berharap masyarakat mempercayailah hasil penyidikan kepolisian. Kita mohon informasi dari masyarakat agar  bisa me­nge­tahui pelaku, sehingga kita be­tul-betul bisa mengungkap ka­sus ini dengan baik.

 Saya berharap jangan sampai masyarakat termakan isu-isu yang negatif terkait dengan kasus ini.  Kalau kita bicara agama, mi­sal­nya Islam itu adalah Rahmatan Lil Alamin artinya membuat rah­mat seluruh alam, tidak ada keke­rasan. Ar­tinya yang bikin kekera­san ada­lah oknum masyarakat bukan ajaran agama. Karena ajaran aga­ma tidak mengajarkan seperti itu.

Ada persepsi mengarah ke situ gara-gara belum lama ini ada kelompok orang yang me­larang umat HKBP beriba­dah di Gereja tersebut?
Jangan dikait-kaitkan. Belum tentu ada hubungannya. Jangan-jangan ini bisa juga salah sasar­an, dan sebagainya. Jadi, biarkan dulu kepolisian menun­taskan kasus ini.

 Yang jelas, kami akan m­enin­dak tegas pelakunya. Ini sesuai arahan Presiden SBY kepada Pak Kapolri. Siapapun pelakunya akan ditindak tegas.

Masyarakat tentu berharap polisi bekerja secara profesio­nal dan transparan, apa bisa di­pe­nuhi itu?
Tentu bisa. Percayalah, kita pro­fesional dan obyektif, serta ti­dak  akan menutup-nutupi, kalau pelakunya ketangkap akan kita ekspose. Makanya peran masya­rakat sangat dibutuhkan.

Sepertinya polisi nggak bisa menuntaskan kasus ini tanpa peran masyarakat, kok begitu?
Ya, polisi bekerja keras, setelah kejadian itu kepolisian sudah be­ker­ja ekstra keras.

Kapan targetnya bisa me­ngung­kap motif dan menindak pelakunya?
Kalau bisa sore ini ( kemarin sore) ya kita ungkap kalau pela­kunya kita  tangkap.

O ya, kapan kepolisian me­minta keterangan korban?
 Saya belum mendapatkan informasinya. Kita tunggu saja karena korban sekarang masih dalam pemulihan. Nanti dia bisa stres lagi. Pasti kita minta kete­rangannya kalau sudah sembuh.

Kenapa sih kepolisian tidak menjaga kenyamaan umat di sana, padahal sudah ada gejo­lak sebelumnya?
Kepolisian sudah berusaha memberikan kenyamanan.

Bagaimana Anda melihat kasus-kasus yang menimpa umat beragama?
Inilah permasalahan bangsa. Mungkin ada pendidikan yang ku­rang pas, sehingga mudah di­adu domba.  [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA