RMOL. Selimut abu vulkanis Gunung Sinabung tak mengurangi permintaan masyarakat atas hasil tanaman yang dibawa dari Tanah Karo.
Andreas Pinem pedagang di Pasar Tavip, Binjai, Sumatera Utara, mengatakan, sejauh ini sayuran yang dibawanya dari desa-desa di Tanah Karo tetap segar dan habis dibeli warga.
“Hingga kini tak ada pengaruhnya dengan penjualan sayuran dari Tanah Karo. Warga tetap membeli,” ujar dia kepada Rakyat Merdeka Online, kemarin.
Menurut Pinem sebelum menjual sayuran seperti tomat, daun kol, kentang dari Tanah Karo, dia memastikan dulu bahwa tidak adanya abu vulkanik yang melekat di hasil tanaman.
“Sepertinya stok yang dikirim ke sini bebas dari abu. Saya bisa melihatnya dari kesegaran daunnya,” ujar Pinem.
Hal yang sama juga disampaikan Beton Sinuraya (46), pedagang di Padang Bulan, Medan. Menurut Beton, hingga hari ini, sayur-mayur yang didatangkan dari Tanah Karo selalu laku dibeli. Sementara itu, Nande Girik, warga Batu Karang yang mengungsi di Tiga Binanga mengatakan, aktivitas pertanian tetap berlangsung meski Sinabung terus menyemburkan debu.
“Warga yang mengungsi, bila siang kembali ke ladang untuk merawat tanaman dan memanen, sementara kalau malam kembali ke tenda pengungsian,” ujar dia saat ditemui ketika baru kembali dari ladangnya. [wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: