“Karena hingga kini bantuan dari pemerintah belum datang, jadi para pengungsi menjadi perhatian kami untuk sementara. Untuk mensiasati konsumsi pengungsi yang sudah mencapai 3.000 orang, pagi itu dibantu mesjid, siang dibantu gereja protestan, malam akan dibantu oleh gereja katolik," ujar Edi Bangun, warga Desa Tiga Binanga, Kabupaten Karo kepada
Rakyat Merdeka Online.
Sementara itu, di kantong pengungsian Singgamanik, sejumlah ketua adat dan pemuka agama juga dikumpulkan untuk memecahkan solusi bantuan darurat kepada pengungsi.
“Karena ini bulan puasa, kami warga Desa Singgamanik tetap memperhatikan saudara-saudara kami yang menjalankan ibadah puasa. Seperti tadi kami mengupayakan hidangan berbuka puasa. Dan nanti untuk sahur kita sediakan.” ujar Kepala Desa Singgamanik, Edison Sinuraya.
[hta]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: