Hal ini sejalan dengan sunah Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Baihaqi, yang mengatakan, "Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan, dan menzalimi lalu istighfar, maka bagi mereka adalah keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah."
Sunah Rasul ini sudah sedemikian terang benderang, dan menyadarkan kita bahwa orang bersabar dan orang yang menjauhi sifat zalim adalah ciri orangh yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Nabi Muhammad tidak sekadar mengatakan dan mengimbau umatnya untuk bersabar dalam menghadapi berbagai persoalan, dan memaafkan orang yang menzalimi. Beliau juga memberikan contoh nyata mengenai sikap sabar dan memaafkan orang-orang yang menzaliminya. Beberapa kali di masa hidupnya ia diserang oleh kaum kafir, bahkan diusir dari kota kelahirannya, Mekkah. Tetapi Nabi Muhammad selalu bersedia menghadapi semua itu dengan sikap sabar. Tak sekalipun Nabi Muhammad membalas kezaliman dengan kezaliman. Dan lihatlah bagaimana ia akhirnya merebut hati orang-orang kafir Quraisy dengan sikap sabar dan kesediaan membuka pintu maaf selebar-lebarnya.
Semoga ibadah bulan puasa ini dapat membantu kita memperkuat kesabaran dan menjauhkan kita dari sikap zalim. Insya Allah. [msk]
< SEBELUMNYA
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.