Sebab bila mencapai tahap akhir pengobatan, penyakit ini membutuhkan biaya sangat mahal yakni berkisar Rp 80 - Rp 90 juta.
"Preventif dan promotif akan sangat menghemat uang yang dikeluarjan untuk berobat," ujar Dien di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).
Salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kanker payudara di Yayasan Kanker Indonesia (YKI). YKI saat ini telah meluncurkan program Periksa Payudara Sendiri (Sadari) dengan cara yang sederhana.
"Intinya kalau diketemukan kanker payudara, lebih awal maka kesembuhan akan makin tinggi. Umurnya akan lebih panjang, tapi kalau nggak akan masuk stadium lanjut akan lebih susah lagi," ujarnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.