Bantahan itu sepertinya tidak cukup memuaskan bagi dunia Barat yang menganggap Korea Utara sebagai salah satu negara yang pantas diwaspadai.
FIFA saat ini disebutkan sedang menginvestogasi laporan yang menyebut tentang perlakuan tak pantas yang diterima pemain Korea Utara itu. Di arena Piala Dunia yang lalu Korea Utara sempat tampil memukau saat kalah 1-2 dari juara dunia lima kali Brasil. “Prestasi” ini membuat pemerintah Korea Utara menyiarkan secara langsung pertandingan berikutnya antara Korea Utara melawan Portugal. Apa daya, dalam pertandingan kedia itu Korea Utara menelan pil maha pahit 0-7. Korea Utara juga menderita kekalahan saat bertanding dengan kesebelasan Afrika, Pantai Gading.
Menurut Radio Free Asia, semua pemain dan tim ofisial Korea Utara, kecuali pemain kelahiran Jepang, Jong Tae-se, bulan lalu diadili dan diinterogasi selama enam jam.
Pelatih Kim Jong Hun disebutkan dipecat dari Partai Pekerja dan dihukum kerja paksa.
Presiden FIFA Sepp Blatter yang sedang berada di Singapura hari Rabu kemarin (10/8) mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Asosiasi Sepak Bola Korea Utara.
“Kami menghubungi mereka dan meminta mereka menjelaskan kepada kami tentang pergantian ketua Asosiasi, dan apakah benar tuduhan yang disampaikan media bahwa pelatih dan pemain Korea Utara dijatuhi hukuman kerja paksa,” ujar Blatter.
Sejauh ini FIFA belum mendapatkan jawaban yang dapat digunakan dalam penilaian akhir mereka. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: