Perdebatan untuk memindahkan ibukota ke Pulau Kalimantan, sudah dimulai dari zaman pemerintahan ayahnya, Presiden pertama RI, Soekarno.
"Dari zaman ayah saya, sebelum Jakarta penuh sesak seperti ini, sudah ada wacana itu," jelas Megawati saat konferensi pers di sela Rakornas PDIP II di Sentul, Bogor, Rabu (4/8).
Mega membenarkan Palangkaraya adalah kota yang paling pantas dijadikan pusat pemerintahan, seperti pernah dicita-citakan ayahnya.
Palangkaraya memiliki luas mencapai 2.678,51 km persegi, berkali-kali lipat lebih luas dari DKI Jakarta dan sangat tipis peluangnya dilanda gempa. Soekarno sendiri konon beberapa kali meninjau langsung Palangkaraya untuk melihat potensinya sebagai pusat negara.
"Secara tata kota sudah bagus sekali, dan kalau dihitung jarak, memang persis di tengah Indonesia, dilintasi garis equator. Tapi untuk memindahkan sebegitu banyak tata pemerintahan akan membutuhkan dana luar biasa besar," jelasnya.
Namun, menepis pro kontra itu, Mega menganggap ide pemindahan ibukota itu sangat baik untuk terus didiskusikan.
"Biarkan saja wacana berkembang," katanya
[ald]
BERITA TERKAIT: