Ia menjadi sandaran atas tegaknya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Ia menyatukan segenap warga dengan kesejahteraan bersama. Ia mempersempit jarak kesenjangan. Ia menghilangkan batas ketimpangan sosial. Ia menjadikan setiap warga tiba pada tujuan kesejahteraan umum. Ia memastikan kemajuan bersama.
Tujuan kekuasaan serupa ini bukan hal yang mudah, tentu saja. Kekuasaan yang serupa ini mensyaratkan kepemimpinan yang diniatkan pada tekad menyatukan tiap-tiap perbedaan.
Mempertemukan harapan bersama dan membuatnya tiba menjadi kenyataan. Kepemimpinan yang lurus dan meluruskan. Bukan lagi kepemimpinan yang alfa dan membelah bangsa.
Kepemimpinan yang dekat dan merekatkan. Bukan lagi kemimpinan yang berjarak dan pongah. Kepemimpinan yang memulihkan persatuan tanpa mengabaikan perbedaan.
Hari ini, kita mendapati kepemimpin itu pada sosok Prabowo Subianto yang dapat mempersatukan, menghindarkan bangsa ini dari keterbelahan dan akan membawa tiap-tiap kita, seluruh warga tiba pada tujuan kesejahteraan umum.
Kemarin dan hari ini, kita semua menjadi saksi sejarah bahwa keterbelahan itu nyata. Bangsa ini terperangkap dalam suasana saling berhadapan. Terlelap dalam perbedaan panjang, yang bisa berujung pada sikap menang-menangan, lalu kehilangan cara dan lupa pada tujuan bersama. Terbelah hingga pecah.
Pergantian kekuasaan yang kita jelang melalui proses demokrasi politik 2024 mendatang adalah momentum untuk seluruh rakyat republik ini dapat merasakan dan merayakan kesejahteraan, bahwa demokrasi ekonomi tak hanya terwujud dan sampai di dalam pagar istana atau rumah kaum berpunya, tetapi sejatinya demokrasi ekonomi dan kesejahteraan umum dapat diwujudkan dan sampai ke piring-piring rakyat, sehingga demokrasi politik dan ekonomi menjadi kemenangan Indonesia Raya.
Salam juang demokrasi.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM)
BERITA TERKAIT: