Hal tersebut disampaikan Direktur Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD), Erik Kurniawan, dalam diskusi pada rangkaian Media Gathering KPU RI bertajuk "Sinergi Pilar Demokrasi", di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin malam, 8 Desember 2025.
Erik menjelaskan, di IPP Pilkada menemukan ada dua indikator yang kuat tentang bagaimana partisipasi pemilih berjalan.
"Pertama, memastikan apakah dia terdaftar atau tidak (dalam DPT). Nilainya cukup tinggi, yaitu mencapai 71 persen. Terus kemudian indikator yang tinggi juga kita dapatkan pada variable voter turnout, rata-rata tingkat partisipasi di Pilkada 2024 itu 71 persen," kata Erik.
Namun, Erik menyatakan perbedaan mencolok yang dipotret IPP pada indikator kedua, yaitu terkait dengan partisipasi pemilih dalam memastikan para calon kontestan layak sebagai calon yang dapat mereka pilih.
"Kita masih banyak tantangan pada variable pencalonan. Pemilih belum terlalu bergairah untuk memastikan apakah kualitas calon yang dihadirkan itu memenuhi ekspektasinya. Karena variable kampanye juga itu cukup rendah, 62 persen," demikian Erik.
BERITA TERKAIT: