Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, ucapan Salim selaku kader Golkar itu muncul spontan dari suasana lapangan.
Ia menilai, Bupati Aceh Tenggara yang sejak awal menunggu kehadiran Presiden untuk meninjau langsung wilayah terdampak banjir dan longsor, larut dalam kegembiraan karena pemerintah pusat merespons cepat kondisi darurat di Aceh Tenggara.
“Itu ekspresi kegembiraan saja karena didatangi presiden. Saking gembiranya karena Presiden merespons cepat penanganan bencana, bupati sampaikan seperti itu,” kata Sarmuji kepada RMOL di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.
Sarmuji bahkan menuturkan bagaimana Presiden Prabowo langsung menangkap situasi tersebut. Alih-alih menanggapi serius, Prabowo hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, sebuah sikap spontan yang menunjukkan bahwa Kepala memahami konteks pernyataan tersebut.
“Presiden juga dengan baik dan spontan menanggapi ungkapan itu dengan menggelengkan kepala. Itu menunjukkan bahwa Presiden tidak tergoda,” ucapnya.
Lebih jauh, Sarmuji menegaskan bahwa tidak ada substansi politik dalam pernyataan itu. Apalagi, menurutnya, semua pihak tetap memahami batas konstitusi.
“Nggak perlu ditanggapi serius ekspresi bupati tersebut. Dia juga pasti tahu Presiden seumur hidup tidak mungkin terjadi. Hanya ekspresi kegembiraan saja,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: