Ketiga penerima penghargaan tersebut adalah Kepala PKPM Banyumas Umi Salamah; Kepala SDN Embacang Lama, Sumatera Selatan, Koko Triantoro; serta guru SLBN Banda Aceh, Syifa Urrachman.
Mereka dinilai konsisten melahirkan inovasi pembelajaran serta memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan peserta didik di daerah masing-masing.
Umi Salamah dikenal membuka rumah pribadinya sebagai ruang belajar bagi anak-anak yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal, menjadikannya pusat pembelajaran alternatif yang inklusif.
Koko Triantoro telah lebih dari sepuluh tahun mengabdikan diri mengajar di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) meski dihadapkan pada berbagai keterbatasan infrastruktur.
Sementara itu, Syifa Urrachman, guru muda penyandang disabilitas netra, mengembangkan teknologi komputer bicara (kompira) yang memberi kemudahan bagi pelajar tunanetra untuk belajar secara lebih mandiri dan efektif.
"Para guru adalah tonggak paling penting dalam pembangunan bangsa. Kami berterima kasih kepada seluruh guru Indonesia dari semua tingkatan,” ujar Prabowo dalam pidatonya di HGN 2025.
Dalam sambutannya, Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana belajar, percepatan digitalisasi pembelajaran, dan perbaikan fasilitas sekolah.
Ia menekankan bahwa pengelolaan anggaran pendidikan harus dilakukan secara tepat sasaran dan bebas dari penyimpangan.
"Tahun ini kita baru mampu memperbaiki 16 ribu sekolah, tahun depan kita targetkan 60 ribu. Semua harus sampai kepada siswa, guru, dan sekolah,” tegasnya.
BERITA TERKAIT: