Prahara Kursi Tak Sebanding dengan Nestapa Warga NU

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 23 November 2025, 09:20 WIB
Prahara Kursi Tak Sebanding dengan Nestapa Warga NU
Logo PBNU. (Foto:NuOnline)
rmol news logo Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah diguncang konflik internal setelah muncul risalah Rapat Harian Syuriah yang berisi permintaan agar Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Tokoh muda NU, Roy Murtadho, menilai kegaduhan ini tidak seharusnya membuat Nahdliyin larut dalam kesedihan. 

“Tidak perlu sedih atas prahara seperti ini," katanya seperti dikutip redaksi lewat akun X miliknya, Minggu, 23 Novembr 2025.

Baginya, ada persoalan yang jauh lebih mendesak daripada hiruk-pikuk kursi elite. Menurut Roy, badai politik organisasi ini tidak ada apa-apanya dibanding penderitaan sehari-hari warga NU di akar rumput.

"Kita wajib sedih, lihat warga NU banyak yang miskin, jadi korban perampasan tanah, bekerja sebagai buruh upah murah, jadi TKI, rumah tangganya berantakan dan lain sebagainya,” ujar Roy.

Roy mengingatkan bahwa NU lahir sebagai organisasi yang membela kepentingan umat, terutama kelompok rentan, bukan terjebak dalam manuver elite yang menguras energi organisasi. 

"Ironinya PBNU justru sibuk mengadvoksi elite," pungkasnya. rmol news logo article


EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA