Guna mencapai target kemandirian energi nasional, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyatakan siap mendukung program Presiden Prabowo melalui pembentukan berbagai aturan perundang-undangan terkait energi terbarukan dan aksi penanganan iklim
Dalam upaya mempercepat pengembangan energi terbarukan tersebut, Eddy Soeparno menemui Penasehat Khusus Presiden RI yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Purnomo Yusgiantoro.
Pertemuan dilaksanakan di Kantor Penasehat Khusus Presiden, Jalan Teuku Umar No. 10, Menteng, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025.
Kepada Purnomo, Eddy menceritakan inisiasi program MPR Goes to Campus untuk memberikan pemahaman tentang transisi energi guna mencegah dampak krisis iklim. Melalui program MPR Goes to Campus saya sudah menjangkau 36 Universitas di seluruh Indonesia.
"Perlu kami laporkan juga bahwa acara ini disambut antusias oleh Gen Z karena tingginya kepedulian mereka terhadap isu lingkungan," ujar Eddy.
Wakil Ketua Umum PAN ini juga menyampaikan saat ini ia terus berupaya memperjuangkan legislasi pro-iklim seperti RUU Pengelolaan Perubahan Iklim dan juga RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET).
"Kami laporkan juga bahwa RUU Pengelolaan Perubahan Iklim saat ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2026," lanjutnya.
Salah satu pembahasan penting dalam pertemuan ini adalah mengenai potensi karbon Indonesia yang besar. Pengembangan potensi ini semakin kuat dengan disahkannya Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025.
“Melalui pertemuan ini kami mohon arahan dan masukan dari Prof. Purnomo mengenai upaya mewujudkan pilar ekonomi baru yakni Ekonomi Karbon, baik dari penurunan dan penyerapan emisi maupun pengembangan Low Carbon business seperti CCS,” demikian Eddy.
BERITA TERKAIT: